Jakarta (Metrobali.com) –

Total kasus positif paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Selasa, 17 November 2020, mencapai 120.671 kasus, setelah terjadi pertambahan sebanyak 1.038 kasus yang meningkatkan jumlah paparan dari jumlah sebelumnya sebanyak 119.633 kasus.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Selasa, pertambahan kasus positif sebanyak 1.038 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Senin 16 November 2020 yang dilaporkan hari ini sebanyak 928 kasus, sedangkan sisanya sebanyak 110 kasus adalah hasil pemeriksaan satu lab swasta selama tujuh hari terakhir yang baru dilaporkan hari ini.

Dalam tes pada tanggal 16 November 2020 itu, dilakukan tes pada 9.670 spesimen di mana sebanyak 7.786 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 928 positif dan 6.858 negatif.

Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 1.038 kasus positif ini, lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Senin (16/11) sebanyak 1.006 kasus, pada Jumat (13/11) sebanyak 1.033 kasus, pada Kamis (12/11) sebanyak 831 kasus, pada Rabu (11/11) sebanyak 587 kasus, dan pada Selasa (10/11) sebanyak 1.013 kasus.

Namun angka ini lebih rendah dibandingkan penambahan pada Minggu (15/11) sebanyak 1.165 kasus, dan pada Sabtu (14/11) sebanyak 1.255 kasus. Terlebih jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.

Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Dari jumlah total kasus positif COVID-19 pada Selasa sebesar 120.671 kasus, sebanyak 111.096 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Angka ini dipastikan setelah pada hari Selasa ini ada penambahan pasien sembuh sebanyak 875 orang yang meningkatkan pasien sembuh dari jumlah sebelumnya 110.221 orang.

Angka total pasien sembuh sebanyak 111.096 orang tersebut, adalah 92,1 persen (sama dengan sebelumnya) dari jumlah kasus positif sebanyak 120.671 kasus.

Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 119.633 kasus tersebut juga, sebanyak 7.116 orang (naik 159 orang dari sebelumnya 6.957 orang) masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.459 orang (bertambah empat dibanding sebelumnya 2.455 orang) meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen (turun dari sebelumnya 2,1 persen) dari total kasus positif.

Sampai dengan tes terakhir pada Senin (16/11) itu, sudah ada 1.877.935 spesimen (naik dari sebelumnya 1.867.926 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 58 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau “positivity rate” COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Selasa ini, tercatat di angka 10,4 persen (naik dari sebelumnya 9,9 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Selasa ini, adalah sebesar 8,4 persen (naik dari sebelumnya 8,3 persen). (Antara)