Foto: Anak Agung Mia Intentilia, S.IP., MA di sela-sela mengikuti  G7 Youth Summit (Y7) 2022 di Berlin, Jerman.

Denpasar (Metrbali.com)-

Anak Agung Mia Intentilia, S.IP., MA terpilih oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sebagai salah satu dari empat pemuda yang mewakili Indonesia dalam G7 Youth Summit (Y7) 2022 yang telah diselenggarakan pada 16 sampai 20 Mei 2022 di Berlin, Jerman.

Agung Mia adalah seorang dosen muda yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Kajian ASEAN dan Internasional (Head of ASEAN and International Studies Centre) yang berada di bawah Pusat Studi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas).

Ia merasa sangat bersyukur bisa mewakili suara pemuda Indonesia pada pertemuan tingkat internasional ini. Agung Mia bertugas sebagai ketua delegasi Indonesia dan fokus pada pembahasan track Resilience of Democracies.

Tiga delegasi pemuda Indonesia lainnya pada perhelatan Y7 Summit 2022 adalah Amira Bilqis (track Sustainable and Green Planet), Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi (track Economic Transformation for Shared Progress), dan Raihan Ariatama (track Global Health & Solidarity).

Keempat delegasi Indonesia telah mengikuti working meeting di track masing-masing secara virtual bersama delegasi negara-negara lainnya sebelum bernegosiasi secara langsung di Berlin, Jerman. Y7 Summit 2022 adalah salah satu official engagement group yang menyuarakan atensi pemuda sebagai rangkaian acara menuju Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Schloss Elmau, Jerman pada Juni mendatang.

Delegasi pemuda yang mengikuti Y7 Summit 2022 terdiri atas delegasi negara-negara G7, yaitu Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Inggris, Italia, Kanada, Perancis, ditambah dengan Uni Eropa, serta perwakilan dari empat negara-negara mitra (partner countries), yaitu Indonesia, Senegal, Afrika Selatan, dan Ukraina.

Selain memperingati 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman, Indonesia memiliki peranan penting dalam pelaksanaan Y7 Summit 2022 berupa peran strategisnya dalam memegang Presidensi G20 tahun 2022.

 

Usulan Posisi Indonesia

Usulan posisi Indonesia dalam track Sustainable and Green Planet:

  1. pentingnya bantuan menyeluruh bagi negara berkembang yang terdampak saat kebijakan pemberhentian investasi proyek baru bahan bakar fosil terlaksana, berupa bantuan finansial tahunan dan mendorong transfer teknologi energi terbarukan rendah emisi
  2. kebijakan yang dibentuk oleh G7, secara langsung maupun tidak langsung, dapat membawa dampak ke negara berkembang, termasuk Indonesia sehingga penting untuk menjunjung prinsip Common but Differentiated Responsibilities and Respective Capabilities (CBDR-RC)
  3. Persiapan mekanisme reskilling bagi pemuda sebagai tenaga kerja masa depan

 

Usulan posisi Indonesia dalam track Economic Transformation:

  1. Perlunya memperluas jaringan pengaman sosial dalam membangun rekomendasi solusi ekonomi yang berkeadilan dan ditargetkan secara akurat
  2. Mekanisme penargetan melalui masyarakat, atau community-based targeting, seperti BLT Dana Desa, sehingga diharapkan masyarakat di negara lain dapat belajar dari Indonesia untuk bermusyawarah dalam menentukan siapa yang berhak mendapatkan pengaman sosial sehingga program tersebut dapat menjadi lebih berkeadilan

 

Usulan posisi Indonesia dalam track Resilience of Democracies:

  1. pentingnya pendidikan inklusif dan partisipasi aktif pemuda yang beririsan dengan demokrasi
  2. perlunya perbaikan infrastruktur digital, peningkatan materi literasi digital dan critical thinking dalam proses pendidikan
  3. penguatan partisipasi dan suara pemuda dalam demokrasi seperti contohnya dalam proses pembuatan kebijakan dan kolaborasi melalui praktik nyata pada bidang kewirausahaan, kesempatan magang, serta peluang pertukaran pemuda internasional

 

Usulan posisi Indonesia dalam track Global Health & Solidarity:

  1. memastikan ketahanan pangan melalui akses pangan yang adil dengan melarang embargo pangan dalam kondisi apapun, diversifikasi pangan nasional dan bantuan kemanusian atas krisis pangan yang terjadi
  2. mendorong adanya bantuan kemanusiaan melalui World Food Program untuk mengatasi krisis pangan tersebut dengan menyasar semua lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan agama, ras, etnik dan asal negara.

 

Tantangan Negosiasi dan Tindak Lanjut Y7 2022 Communique

Tantangan selama negosiasi nyata saat menyeimbangkan keinginan negara maju yang cukup ambisius dengan kapasitas negara berkembang. Hal ini untuk membangun semangat kemitraan internasional “Stronger Together” dengan menghadirkan negara berkembang dalam proses pembuatan kebijakan, mengingat prioritas kebijakan G7 Jerman sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger.”

Negosiasi para pemuda menghasilkan Y7 Communiqué yang telah disepakati seluruh delegasi dan diserahkan langsung kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk ditindaklanjuti bersama dengan para pemimpin negara-negara G7.

Setelah itu, Gracia Paramitha, PhD selaku Co-Chair Y20 Indonesia 2022 juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan keynote speech secara daring tentang perlunya integrasi antar sektor/isu dalam mengatasi krisis global, pentingnya membangun jejaring Y7 dan Y20 Indonesia yang lebih inklusif, serta bertindak melampaui Communiqué untuk menjadikan luaran Y7 maupun Y20 lebih konkrit. Terkait dengan penyelarasan isu, topik Y20 Indonesia beririsan dengan Y7 Jerman, yakni: Sustainable and Livable Planet (SLP) dengan Track 1 Sustainable and Green Planet, Youth Employment dan Digital Transformation dengan Track 2 Economic Transformation, serta Diversity Inclusion dengan Track 3 Resilience of Democracy.

Pertemuan Y7 Berlin 2022 ini juga menjadi sejarah baru bagi Y20 Indonesia karena pertama kalinya Y20 Indonesia (non-member Y7) mampu bersinergi dan bekerjasama dengan Presidensi Y7 Jerman 2022. Hal ini juga terefleksi di dalam kerjasama mutual Presidensi G7 Jerman dengan G20 Indonesia. Selain penyusunan Y7 Communiqué, para delegasi berkesempatan untuk berkunjung dan berdialog di German Bundestag (Parlemen Jerman) dengan beberapa anggota parlemen dan berdiskusi bersama tiga diplomat di German Federal Foreign Office.

Selain itu, para delegasi juga bertemu dengan Lisa Paus, yang merupakan Menteri Jerman di bidang Family Affairs, Senior Citizens, Women, and Youth. Delegasi Indonesia juga telah melakukan audiensi dan diterima oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin untuk menyampaikan hasil Y7 Summit 2022. Pasca pelaksanaan Y7 Summit, delegasi Indonesia bersama dengan delegasi negara-negara lainnya berkomitmen melaksanakan post-summit advocacy dalam berbagai kegiatan untuk menyuarakan aspirasi pemuda. (rls)