Mangupura (Metrobali.com)-

Dinas Kesehatan Badung telah melaksanakan pelatihan Layanan HIV-AIDS & IMS Komprehensif Berkesinambungan (LKB) di Hotel Made Bali Jalan Raya Sempidi Badung dari hari senin-sabtu (21-26 Januari 2013)

Pelatihan ini diikuti oleh 81 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, kader, KPA, LSM dan Petugas kesehatan seperti : dokter, Perawat/Bidan, Petugas Promosi kesehatan, Petugas Laboratorium dan Petugas Pencatatan & Pelaporan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuta Utara, Mengwi I, Abiansemal I, Abiansemal III, Petang II dan RSUD Badung.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan LSM yang memiliki motivasi yang tinggi untuk terlibat dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS di wilayah kerjanya.

Acara  dibuka oleh  Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. I Gede Putra Suteja. Dalam pengarahannya ia menyampaikan bahwa kasus HIV-AIDS di Kabupaten Badung sampai akhir Nopember  2012  terdata sebanyak 960 kasus. Yang menjadi perhatian kita bersama adalah kecendrungan meningkatnya kasus HIV-AIDS ini sudah masuk pada tatanan RT yang menyerang ibu rumah tangga  termasuk diantaranya adalah ancaman yang serius pada bayi yang dikandungnya. Kalau persoalan ini kita tidak segera ditanggapi akan terjadi lost generation.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan bahwa LKB bukanlah  program tetapi merupakan wadah yang dikemas lebih operasional sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya nanti ada koordinasi yang lebih intens dan layanan yang diberikan juga lebih berkesinambungan dan efektif.

Terkait dengan pelatihan ini, telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang LKB pada 50 orang pemegang kebijakan termasuk bendesa adat dari tingkat  Kabupaten sampai ke tingkat desa, Selasa 15 Januari 2013 lalu.

Pada kesempatan lain, salah satu fasilitator dari Dinas kesehatan Provinsi Bali, dr. I Gede Agus Suryadinata menyampaikan, bahwa LKB ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena masih rendahnya mobilisasi rujukan oleh masyarakat ke layanan untuk tes HIV, penemuan kasus pada stadium awal masih rendah (sehingga penderita datang sudah dalam kondisi AIDS), Drop Out minum ARV masih tinggi, Pengawas Menelan Obat (PMO) belum semuanya ada serta belum kuatnya jejaring dan koordinasi.

Harapan besar dari pelatihan ini yang ingin dicapai bersama adalah bahwa upaya penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung tidak hanya menjadi tanggung jawabnya kesehatan, namun menjadi tanggung jawab kita bersama, sehingga perlu adanya dukungan, koordinasi dan penyediaan layanan yang kuat secara berkesinambungan.

Dengan telah dilatihnya 5 Puskesmas tersebut sebagai Puskemas LKB, maka masyarakat sudah dapat merujuk atau memanfaatkan layanan tersebut untuk tes HIV dan pemeriksaan kemungkinan menderita Infeksi Menular Seksual (IMS) karena bahan dan alat sudah ada serta petugasnya  juga sudah terlatih, tidak perlu jauh-jauh harus ke tempat lain, imbuh Ketua Panitia pelatihan LKB Badung, Nyoman Adi Rukmini,SH. GAB-MB