Gianyar, (Metrobali.com)
Strategi meminang tokoh di luar struktur kepengurusan  untuk  menahkodai DPD  Partai Golkar Gianyar,  rupanya tertutup rapat. Meskipun banyak dorongan yang mengharapkan partai pohon beringin ini bangkit,  sebagaimana kebangkitannya  saat meng-“import”  Tjokorda Raka Kerhiyasa (Cok Ibah) di masa Reformasi.  Calon Ketua yang akan dimunculkan pun disepakati dari kader internal partai yang selama ini loyalitas sudah teruji dalam membangun partai serta suksesinya. Hal itu terungkap dalam Rapat Pleno diperluas dengan pembahasan pelaksanaan Musda, di Sekretariat DPD Partai Golkar Gianyar, Rabu (29/7/2020).
Rapat yang dipimpin langsung oleh  Plt. Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, I Made Dauh Wijana itu berjalan tertutup  hingga tiga jam lebih. Menghadirkanseluruh pengurus pleno dan ketua PK se-Gianyar. Ada beberapa hal yang menjadi pembahasan dalam rapat itu, mulai dari  penntuan hari  pelaksanaan Musda, persyaratan calon Ketua DPD, teknis pemilihan   hingga pembahasan  riak-riak di internal partai. “  Rapat hari ini, kami membahas persiapan pelaksanaan Musda DPD Partai Golkar Gianyar, karena DPP menginstruksikan  agar Musda DPD II sudah harus dilaksanakan paling lambat 31 Agautus 2020,” ungkap Dauh Wijana, usai rapat.
Rencananya, terang Dauh, Musda bakal berlangsung pada tanggal 7 Agustus mendatang. Namun rencana ini belum final karena masih menunggu persetujuan DPD Bali. Mengenai persyaratan calon, juga diakui sempat dibahas dan disepekati semua kader Partai Golkar  mempunyai peluang yang sama asalnya memiliki  jejek rekam, kapasitas dan kualitas yang terukur. “ Dalam Pemilihan ini, kita semua berharap dilaksanakan dengan kemufakatan yang ditentukan oleh Pemilik suara tentunya,” terang Dauh yang kini dipercaya sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Bali ini.
Mengenai adanya dorongan agar Ketua DPD Partai Golkar mengikuti pola terdahulu, yakni dengan meng-import tokoh dari luar struktur,  Dauh menilai  bakal  sulit terjadi. Selain dinamika politiknya berbeda, peserta rapat yang sebagian besar adalah pemilik suara, sudah menyepakati agar calon yang ditampilkan berasal dari internal partai. “Tapi ini baru kesepahaman dalam rapat. Tentunya semua  peluang  yang ada,  dikembalikan ke pimilik suara,” ujarnya.
Mengenai adanya desakan dari salah satu  orgainiasi sayap agar pelaksanaan musda ditunda,  Dauh menegaskan tidak mungkin karena sudah menjadi instruksi induk partai. Bahkan adanya surat yang diajukan ke DPD Pusat itu sudah ditangani tim Investigasi DPD Partai Golkar Bali. “Surat yang disampaikan ke DPP itu sudah kami tangani dan sudah klir tidak perlu direspon lagi karena legal standingnya sudah error,” ungkap anggota Tim Investigasi DPD Partai Golkar Bali, I Wayan Gede Supadma yang mendampingi Dauh Wijana.
Supadma yang juga sebagai Sekterias  DPD AMPG Bali ini menegaskan, jika  orang atau pihak yang menyampaikan keberatan itu tidak lagi Ketua DPD AMPG Gianyar. Terlebih, orang yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan partai, lantaran ikut Pilkades. Karena kepengurusan AMPG Gianyar tidak aktif, kami pun sudah menunjuk I Gusti Nguah Alit sebagai Plt Ketua AMPG Gianyar sejak bulan Februari lalu. “Kami sayangkan yang bersangkutan menggunakan kop surat AMPG Gianyar, terlebih ditandatangi sendiri ,” ungkap Supadma geleng-geleng.
Sebelumnya, Gusti Agung Ngurah Arika Sudewa mendesak Musyawarah Daerah (Musda) Golkar  ditunda. Ngurah yang memposisikan dirinya masih sebagai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Golkar Gianyar, mengaku sudah  mengirimkan surat kepada DPP Golkar. Harapannya, Golkar pusat menerjunkan tim  untuk mengusut beberapa dugaan yang disebutkan dalam surat tersebut. (Ctr)