TPS Belaluan

Denpasar (Metrobali.com)-

Tokoh politik Partai Golkar Ketut Suwandhi mengaku di tempat pemilihan suara (TPS) di Banjar Belaluan Sadmerta, Kota Denpasar adalah TPS yang paling terberat bagi dirinya, sebab sejumlah tokoh politik memilih di TPS tersebut.

“TPS 12 di Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Kota Denpasar merupakan TPS para tokoh politik. Di antaranya Anak Agung Oka Ratmadi (Cok Rat), Anak Agung Bima Wikrama (Partai Demokrat), Putu Oka Mahendra (Partai Golkar), dan Ida Ayu Manik (PDIP),” katanya di sela-sela pemcoblosan Pemilu Legislatif 2014 di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan dirinya yang juga calon legislatif dari Partai Golkar untuk anggota DPRD Bali merasa cukup ketat di TPS 12 untuk mendapatkan suara. Sebab masing-masing tokoh politik di sini saling memiliki pendukung kuat.

“Namun saya sendiri yakin akan mendapatkan suara lebih dari tokoh lainnya di TPS ini. Hal itu saya berkacamata dari pemilu sebelumnya. Saya kalah tipis dengan Cok Rat. Hanya enam suara saja. Karena itu pada pemilu kali ini saya genjot pada saat kampanye lalu,” kata Suwandhi yang juga Wakil Ketua DPRD Bali itu.

Suwandhi mengatakan strategi yang dilakukan pada masa kampanye pemilu adalah dengan melakukan pendekatan secara perorangan ke masing-masing keluarga.

“Dengan langkah itu berharap tidak sampai kalah jauh di TPS sendiri. Ini pertaruhan kuat dalam percaturan politik. Sebab di Bali saya rasa tidak ada satu TPS memiliki tokoh politik beragam dan hampir semuanya mencalonkan sebagai DPRD dan DPD,” ucap Suwandhi yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Bali itu.

Suwandhi lebih lanjut mengatakan pihaknya optimistis akan bisa kembali menjadi anggota DPRD Bali periode selanjutanya. Sebab pemilih yang mendukungnya untuk kembali maju ke DPRD Bali cukup banyak.

“Dukungan tidak saja mengalir dari Kota Denpasar. Hampir seluruh Pulau Dewata mendukungnya untuk kembali maju dan bisa duduk di DPRD Bali,” katanya.

Suasana di TPS 12 Banjar Belaluan Sadmerta, Denpasar memang sedikit berbeda dengan TPS lainnya yang ada di Bali. Sebab sorotan TPS tersebut karena beberapa tokoh politik memilih di tempat tersebut.

Tokoh politik Anak Agung Bima Wikrama paling awal datang dengan berpakaian adat serba putih. Mulai dari destar (udeng), baju dan kain sarung. Mareka bersama-sama dengan keluarganya, yakni ayahnya Cokorde Denpasar beserta istri.

Sedangkan Oka Ratmadi dan Suwandhi datang ke TPS silih berganti dengan keluarganya. Oka Ratmadi datang sendiri, sedangkan istrinya Ida Ayu Manik datang mendahului. Tampak di tempat ruang tunggu kedua tokoh politik tersebut sempat berjabat tangan. Begitu juga antusias masyarakat terhadap tokoh tersebut sepertinya biasa-biasa saja. AN-MB