TNI kerahkan 6.000 personel amankan pelantikan anggota DPR/MPR RI
“Kami kerahkan 6.000 personel, untuk mempertebal di Gedung DPR/MPR RI saat pelantikan,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai Apel Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9).
Sementara itu, untuk pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober 2019, TNI mengerahkan sekitar 8.500 personel.
Pengamanan dilakukan tidak hanya di Gedung DPR/MPR RI, tetapi personel dikerahkan untuk menjaga Istana Negara dan sentra-sentra ekonomi, seperti Glodok, agar masyarakat merasa aman dan nyaman.
Wilayah-wilayah yang menjadi pusat pengamanan TNI di sekitar Gedung DPR/MPR, antara lain, pintu utama DPR/MPR, Pejompongan, perempatan Slipi, Palmerah, Petamburan, Ladugi, pintu belakang Gedung DPR/MPR, dekat lampangan tembak.
“Pengamanan di Gedung DPR/MPR kami pertebal agar tidak ada masyarakat yang masuk sembarangan,” katanya.
Pengamanan di Palmerah fokus pada kawasan dekat stasiun lantaran di wilayah itu ada pintu masuk yang menuju masjid DPR/MPR.
“Kami perbanyak pasukan TNI/Polri agar masyarakat yang ingin melakukan unjuk rasa juga tidak membawa batu. Kami awasi di sana. Kami halau mereka kalau ingin masuk ke Gedung DPR/MPR,” kata Panglima TNI.
Selain itu, tambah Hadi, TNI juga menyiapkan helikopter di Gedung DPR/MPR yang bersifat insidental.
“Mudah-mudahan pelantikan anggota DPR/MPR dan pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan lancar,” kata Panglima TNI.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.