Klungkung (Metrobali.com)-

Terkait dengan rampungnya Pasar Galiran Klungkung, Plt. Bupati Klungkung Tjokorda Gede Agung beserta Tim Koordinasi dan Sosialisasi Pasar Galiran melakukan monitoring terhadap hasil dan kesiapan terhadap pembangunan Pasar (2/9) senin kemarin. Tim Koordinasi dan Sosialisasi tersebut meliputi dari Diskoperindag, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) serta SKPD terkait lainnya.

Dari hasil monitoring, secara fisik pembangunan Pasar Galiran sudah selesai dilakukan tetapi tetap ada rasa ketidakpuasan Plt. Bupati Tjok Agung terhadap hasil Pembangunan Pasar Galiran yang baru selesai direnovasi tersebut. Ketidakpuasan Plt. Bupati Tjok Agung terlihat dari Pertama, kondisi Pinggiran/tepi Jalan yang masih berupa tanah. Kondisi itu tentu akan menyebabkan Becek atau endapan lumpur bila hujan deras tiba. Hal itu akan membuat ketidaknyamanan kondisi Pasar. Kedua, luas pelataran pedagang yang tidak merata untuk para pedagang. Menurut Plt. Bupati Tjok Agung menyampaikan bahwa apapun hasilnya Pembangunan Pasar Galiran ini sudah sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Belanja), walaupun ada para Pedagang yang kecewa harap dimaklumi karena ini milik kita bersama. Apapun persoalannya mari kita bicarakan sama-sama, kita cari jalan keluarnya. “Saya harap terhadap Tim Teknis dan Rekanan bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, jadi saya tidak mau melihat keadaan amburadul setelah Upacara mecaru dilakukan.

Plt. Bupati Tjok Agung juga mengintruksikan kepada Tim Teknis untuk melengkapi semua fasilitas yang diperlukan Pasar ini sebelum dilakukan Upacara Pecaruan tanggal 19 September mendatang, mulai dari air sampai dengan listrik agar layak digunakan pada saat beroperasi. Plt. Bupati Tjok Agung menanggapi mengenai isu jual beli tempat/Blok Pedagang di Pasar yang baru ini. “Bahwa hal itu tidak pernah dilakukan oleh Pemerintah, Jika memang itu sedang berkembang di masyarakat, silakan diadukan langsung ke Pemerintah, kepada Siapa uang itu diberikan” jelas Tjok Agung. SUS-MB