DSC_6246

Klungkung, (Metrobali.com) –

Wagub Ketut Sudikerta mengapresiasi progres pengerjaan pembangunan RS Pratama di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang melampaui target. Walaupun sudah melampaui target, kendala faktor non teknis seperti faktor cuaca pun perlu menjadi perhatian yang memungkinkan mengganggu jalannya pembangunan. Selain itu ia juga mengingatkan rekanan kontraktor agar menjaga mutu pekerjaan. Demikian disampaikannya  saat melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Jumat (19/8). “ Walaupun progresnya sudah melampaui bukan berarti boleh menganggap enteng, tetap harus memperhatikan faktor non teknis sehingga pengerjaan tidak terhambat kedepannya. Serta yang terpenting itu tetap menjaga kualitas, agar fisik bangunan bertahan dalam jangka panjang,” ujar Sudikerta.

Lebih jauh, Wagub Sudikerta mengatakan rumah sakit Pratama di daerah tersebut merupakan bentuk akses layanan publik di sektor kesehatan guna mempercepat dan mempermudah  pelayanan kesehatan bagi warga Nusa Penida yang daerahnya terpisah oleh laut tersebut. “Diharapkan masyarakat Nusa Penida yang mengalami gangguan kesehatan bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan sesuai standar pengobatan, sehingga tidak perlu jauh-jauh pergi ke Denpasar atau ke Klungkung yang lokasinya jauh, apa lagi mesti naik boat yang bisa menyebabkan penanganannya terhambat,” ujar Sudikerta seraya memberi sinyal agar bisa menambah lagi pembangunan RS Pratama berikutnya, karena daerah Nusa Penia tergolong luas dan dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak mencapai 80 ribu jiwa. “Tidak cukup sampai disini, kedepannya semoga bisa dibangun RS Pratama lainnya disini sehingga bisa melayani masyarakatnya secara keseluruhan,” imbuh Sudikerta.

Sementara itu  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Bali dr. Ketut Suarjaya yang juga mendampingi Wagub mengatakan  bahwa pembangunan direncanakan rampung bulan Desember 2016, dan diharapkan sudah beroperasi awal tahun 2017. Untuk mendukung percepatan operasi RS tersebut, menurutnya instansi yang dipimpinnya sudah menganggarkan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada tahun 2017 senilai 10 miliar. Tak hanya itu, dukungan tenaga medis, tenaga ahli dan tim dokter pun untuk awal akan didatangkan dari Provinsi. “Ini kan sifatnya baru mulai, jadi untuk pembinaan selama 2 tahun awal tenaga-tenaga medis, dokter dan sebagainya akan kita datangkan, kita yang bina, nanti setelah 2 tahun baru kita hibahkan ke Kabupaten,” ujar Suarjaya.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta yang pada kesempatan itu turut hadir dilokasi menyampaikan ucapan terimakasih atas program-program yang dudah dilaksanakan Pemprov Bali untuk pembangunan Nusa Penida, namun menurutnya masih ada beberapa program penting yang sangat mendesak di Nusa Penida karena terkendala biaya yang disebutnya JALI (Jalan, Listrik dan Air). Ia mencontohkan untuk jalan yang panjangnya mencapai 229 km baru bisa terealisasi diaspal 100 km. Untuk air bersih pun masih mengalami kendala, sedangkan capaian bagus sudah terwujud bahkan sudah surplus untuk penanganan listrik. Ia berharap masyarakat bisa bersabar, karena pembangunan Nusa Penida harus dilaksanakan secara bertahap dan diyakinkan nantinya pasti akan selesai sepenuhnya. Dukungan dari Pemprov pun terus diharapkannya demi kemajuan Nusa Penida.

Usai meninjau  Rumah Sakit pratama , Wagub Sudikerta juga berkesempatan menghadiri upacara Pitra Yadnya di Br. Antapan, Ds. Batukandik, Nusa Penida. Wagub Sudikerta dalam dharma wacananya mengapresiasi pelaksanaan upacara yang dilakukan krama sebagai bentuk rasa bhakti kepada leluhurnya . Wagub Sudikerta pun mendukung upacara yang digelar secara massal karena akan mampu menghemat biaya, dan bisa membangun semangat kebersamaan serta gotong royong diantara krama. Ia pun berharap agar upacara selalu didasari dengan ajaran Tri Kaya Parisudha, yang mengajarkan umatnya untuk selalu berpikir baik, berkata baik, dan berbuat baik, sehingga upacara tidak ternodai yang bisa mengurangi nilai dan makna upacara yang dilaksanakan. AD-MB