Keterangan foto: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menggelar Rapat Kerja (Raker) Terpadu Empat Balai Besar di Bandar Lampung pada 1-2 Mei 2019/MB

Bandar Lampung, (Metrobali.com) –

Untuk meningkatkan sinergisitas, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menggelar Rapat Kerja (Raker) Terpadu Empat Balai Besar di Bandar Lampung pada 1-2 Mei 2019. Raker bertujuan meningkatkan konsolidasi dan sinergitas potensi sumber daya yang ada pada masing masing Balai Besar, dan agar setiap Balai Besar mampu mengakselerasi perakitan sekaligus hilirisasi inovasi pertanian modern, utamanya dalam mendukung program strategis Kementerian Pertanian (Kementan).

Keempat Balai Besar Balitbangtan yang mengikuti Raker adalah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), Balai Besar Penelitian dan pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), dan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBalitvet). Empat Balai Besar tersebut memiliki peran strategis dalam konstelasi pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya dalam penciptaan teknologi maju (advanced technology) pada era pertanian modern.  Bioteknologi, mekanisasi, nanoteknologi, biosecurity merupakan bidang ilmu yang mampu mengakselerasi penciptaan inovasi dalam mendukung pembangunan pertanian masa depan.

Ketua Panitia Ir. Mastur, M. Si., PhD dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraaan Raker bertujuan untuk meningkatkan sinergisme yang berkesinambungan antar unit kerja lingkup Balai Besar, dengan Puslit Komoditas serta dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) seluruh Indonesia agar output, manfaat dan dampak dari inovasi yang dihasilkan mampu mewujudkan visi Kementan dalam meningkatkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani dapat tercapai.

Raker yang mengangkat tema “Konsolidasi Sumber Daya, Akselerasi Perakitan dan Hilirisasi Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Program Strategis Kementan” ini dibuka oleh Kepala Balitbangtan, Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si. Raker dihadiri 200 orang peserta yang terdiri atas para undangan, yaitu Pemerintah Daerah, DPRD Provinsi Lampung, Kapus/Ka BB lingkup Balitbangtan, Narasumber dan peserta dari UK/UPT lingkup Balitbangtan, yaitu pejabat struktural, koordinator program, ketua kelompok peneliti/perekayasa, peneliti, penyuluh dan perekayasa dan staf administrator.

Fadjry dalam sambutan dan arahannya menyampaikan pentingnya konsolidasi dan sinergisitas antar Balai Besar dalam dalam hal konsolidasi sumber daya, akselerasi perakitan dan hilirisasi inovasi teknologi pertanian modern mendukung program strategis Kementan. “Raker diharapkan agar dapat dilaksanakan secara terpadu meliputi beberapa UK/UPT/satker terkait sehingga menjadi lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

Menurut Fadjry, sudah saatnya Balitbangtan menunjukkan dan mendorong produk-produk inovasi yang dihasilkan diproduksi secara masif agar dikenal dunia luar. Balitbangtan harus bisa menjadi pemimpin dalam penelitian strategis nasional, khususnya untuk komoditas tanaman pangan.

Semua level managemen lingkup Balitbangtan, lanjutnya, harus bijak dalam menyikapi penerapan peraturan yang dinilai kurang mengakomodasi kemanfaatan yang akan diperoleh bagi institusi, serta mampu berpikir secara besar (think big) sehingga mampu membuat terobosan-terobosan besar untuk perubahan dan lompatan besar ke depan.

Fadjry juga mengajak untuk mengedepankan program dan kegiatan corporate lingkup Balitbangtan, dan tidak boleh sendiri-sendiri. Dalam upaya pemerintah untuk memaksimalkan hasil-hasil penelitian tidak hanya didukung oleh peningkatan anggaran, namun ke depan lembaga penelitian harus bersinergi dengan lembaga penelitian lintas kementerian/lembaga lainnya.

“Upaya ini dilakukan agar tidak menciptakan ego sektoral antar lembaga penelitian, sehingga hasil-hasil penelitian mampu menunjang visi dan misi pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balitbangtan memberikan penghargaan kepada 24 orang PNS berprestasi, yaitu 8 peneliti/perekayasa, 8 teknisi litkayasa serta 8 tenaga fungsional umum.

Editor: Hana Sutiawati