Jakarta, (Metrobali.com)

Aitoma, sebuah startup berbasis teknologi IoT (Internet of Things) yang fokus pada predictive maintenance untuk industry mampu meraih prestasi sebagai salah satu dari Top 3 dari kategori Early Stage Startup dalam ajang Pertamuda Seed and Scale 2024. Ajang ini merupakan kompetisi startup tingkat nasional yang diinisiasi oleh Pertamina untuk mendorong inovasi dan kewirausahaan di kalangan generasi muda Indonesia.

Aitoma didirikan oleh Muhammad Hariz Izzuddin dan Muhammad Khusnul Khuluq, yang keduanya adalah mahasiswa aktif di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Muhammad Hariz Izzuddin, CEO sekaligus Co-Founder Aitoma mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan wujud nyata dari komitmen Aitoma untuk memberikan dampak positif bagi dunia industri dan masyarakat luas.

“Aitoma bukan hanya sekadar produk teknologi untuk memprediksi kerusakan di industri, tetapi juga sebuah inovasi yang menopang agar roda ekonomi Indonesia terus berputar. Ketika suatu industri berhenti, dampaknya tidak hanya pada perusahaan, tetapi juga pada masyarakat, harga barang melonjak, pasokan berkurang, dan ekonomi menjadi tidak stabil. Dengan Aitoma, kami ingin memastikan industri tetap produktif dan efisien, sehingga mendukung keberlanjutan ekonomi nasional,” ujar Hariz.

Hariz juga menegaskan bahwa visi Aitoma di masa depan tidak berhenti hanya pada predictive maintenance untuk industri manufaktur. Aitoma bercita-cita untuk menjadi pemimpin teknologi yang berdampak di berbagai sektor strategis, termasuk pertanian, energi, dan kesehatan, dengan menghadirkan solusi berbasis IoT dan AI yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Sementara itu, Muhammad Khusnul Khuluq, CTO sekaligus Founder Aitoma menyampaikan bahwa inovasi teknologi adalah bagian dari misi Aitoma untuk mendukung kestabilan ekonomi melalui efisiensi.

“Kami berkomitmen untuk terus menciptakan teknologi yang mampu mendorong perputaran roda ekonomi Indonesia. Tidak hanya di sektor industri, tetapi juga di sektor-sektor lain seperti pertanian dan kesehatan, yang memiliki dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya operasional, tetapi juga menciptakan ekosistem teknologi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Khuluq.

Aitoma adalah solusi berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk membantu perusahaan memantau kondisi mesin secara real-time, menganalisis data performa menggunakan kecerdasan buatan (AI), dan memprediksi kebutuhan perawatan sebelum kerusakan terjadi. Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi downtime, menghemat biaya perawatan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan inovasi ini, Aitoma mendukung visi Indonesia menuju transformasi digital di era Industri 4.0, memastikan industri tetap produktif dan berkontribusi pada kestabilan ekonomi nasional.

Aitoma menutup kompetisi ini dengan pencapaian luar biasa sebagai salah satu dari Top 3 Early Stage Startup terbaik di Indonesia. Prestasi ini semakin memantapkan posisi Aitoma sebagai inovator teknologi yang tidak hanya membawa dampak pada efisiensi industri, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.(RED-MB)