Buleleng, (Metrobali.com)

Pemkab Buleleng menggelar Rapat Koordinasi Kinerja (Rakorja) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bertemakan menuju BUMD Sehat, Berdaya Saing dan berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pada Kamis, (14/4/2022) di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng.

Rakorja BUMD ini, dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng Ni Made Rousmini, S.Sos.,M.AP. Tampak hadir, Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Kepala BPKPD Buleleng, Direktur PD Swatantra, Direktur Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng, Direktur Bank Buleleng 45, Direktur,Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng serta Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng.

Dalam arahannya Sekda Buleleng Suyasa menyampaikan harus membuat skema baru dalam pengembangan BUMD kedepannya dan harus jeli melihat progres bisnisnya serta mencermati dinamika yang terjadi saat ini.

Lebih lanjut disampaikan, kedepan perumda akan sangat ditentukan kekuatannya menghadapi dinamika dan perkembangan jaman. Karena saat ini sudah mulai merasakan bagaimana setelah pandemi Covid-19 semua orang akan beralih ke arah recovery. Jadi oleh karena itu pasti akan menghadapi beberapa kendala.

“Kita di Buleleng bersyukur mengandalkan sektor pertanian, perkebunan dan jasa tidak mengandalkan pariwisata dalam situasi Covid-19 seperti sekarang ini, karena dari segi aspek perekonomian Buleleng bisa dibilang masih stabil dibanding daerah lainnya” ucap Suyasa.

Sekda Suyasa kembali menyampaikan, untuk perumda akan diarahkan oleh Perda yang mengatur tentang pengembangan usaha dan bisnis. Masing-masing manajemen perumda harus bisa mengarahkan kemana arah bisnisnya untuk bisa menangkap daya saing pasar.

Sementara itu, di dunia yang sudah mengarah ke digitalisasi maka perumda harus cepat beralih kearah itu. Tetapi disisi lain perumda juga akan menghadapi perpindahan besar dari pasar tradisional pindah ke pasar online.

“Ini memang harus dipikirkan kedepannya, kalau masih konvensional dan biasa saja, maka kita akan ditinggalkan oleh pasar baru yang kita kenal dengan nama pasar online. Harus ada skema baru dalam menjalankan bisnis kedepan agar bisa menghadapi situasi seperti sekarang ini,” tandas Suyasa.

Seusai dari arahan dari sekda, masing-masing perumda diberikan kesempatan dalam memaparkan rencana kerja anggaran dan evaluasi kinerjanya, yang kemudian akan dilakukan diskusi terkait permasalahan yang dihadapi. GS