Foto: Ketua DPD PSI Kabupaten Tabanan I Gede Putu Adhi Putera Negara.

Tabanan (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Tabanan I Gede Putu Adhi Putera Negara menyoroti persoalan pendidikan di Tabanan.

“Kami sangat konsern di bidang pendidikan karena pendidikan adalah pondasi masyarakat Tabanan ke depan,” kata politisi PSI yang akrab disapa Bro Adhi ini.

Dia menyoroti bansos banyak disalurkan untuk pembangunan fisik bangunan tapi menurutnya membangun kualitas SDM masyarakat Tabanan jauh lebih penting. Pendidikan ini benar-benar harus diperhatikan.

Pihaknya lantas secara khusus memberikan perhatian terhadap Dana Operasional Sekolah (BOS) yang hanya bersumber dari dana BOS Reguler pemerintah pusat.  Selama ini Pemda Tabanan belum mengalokasikan Dana BOS Daerah.

Karenanya PSI Tabanan mendorong Pemda Tabanan ke depannya bisa mengalokasikan Dana BOS Daerah untuk membantu operasional sekolah yang tidak bisa terpenuhi dari Dana BOS Reguler.

“BOS hanya dapat reguler dari pusat. Pemda Tabanan belum pernah gelontorkan kembali bantuan dana BOS Daerah untuk SD dan SMP. Sementara itu sangat penting dan sekarang juga lebih banyak dibebankan kepada komite sekolah,” ujar Bro Adhi.

Dana BOS Daerah atau BOSDA dirancang untuk mendorong dan mendukung manajemen berbasis sekolah, melalui penyediaan dana tambahan di tingkat sekolah. Mekanisme alokasi berbasis formula yang lebih efektif merupakan langkah awal yang penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja pendidikan pemerintah. Hal ini memiliki potensi guna meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua siswa dan mempersempit kesenjangan antar sekolah.

BOS Daerah ini sebagai pemenuhan untuk kegiatan yang tidak dibiayai oleh BOS Reguler. Seperti membayar honor guru yang tidak masuk di dalam NUPTK. Kemudian membiayai kegiatan operasional sekolah, yang tidak dibiayai oleh BOS pusat.

Bro Adhi mencontohkan di SD banyak masih guru-guru pengabdi karena kekurangan guru di Tabanan. Kekurangan guru di SD di Tabanan cukup signifikan dan banyak ada guru pengabdi yang dibiayai komite walaupun nilainya tidak besar untuk apresiasi guru ini.

“Desas-desus banyak tenaga kontrak tapi kekurangan guru dibiayai komite. Kalau bisa Pemda Tabanan ke depan memberikan dana bantuan operasional sekolah dari APBD itu benar-benar membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM Tabanan,” tegas politisi PSI asal Banjar Soka Kaja, Desa Antap, Kemacatan Selemadeg,Kabupaten Tabanan ini.

Disinggung soal rehabilitasi sekolah rusak, menurut Bro Adhi selama ini sudah ada dana Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi sekolah selain juga dari dana APBD hingga juga ada partisipasi pihak komite sekolah atau masyarakat untuk membantu pembangunan fasilitas pendukung pendidikan.

“Tapi kalau operasional seperti penggajian guru dan lainnya harus sebaiknya dari APBD yang diambil melalui BOS Daerah, jangan dibebankan ke komite sekolah,” harap Bro Adhi. (wid)