Denpasar (Metrobali.com)

 

Hari ini Haiti menjadi negara ke-131 yang menjadi basis keanggotaan World Tourism Network yang berkembang pesat. UKM dalam bidang perjalanan dan pariwisata sangat penting bagi WTN.

World Tourism Network bahkan memudahkan anggota baru untuk bergabung dengan jaringan dengan biaya keanggotaan serendah mungkin. Tujuannya adalah untuk mempertemukan Usaha Kecil dan Menengah dengan para pemain yang lebih besar di bidang perjalanan dan pariwisata serta sektor publik.

Pendiri dan ketua WTN, Juergen Steinmetz, yang juga merupakan penerbit eTurboNews mengatakan, “World Tourism Network dimulai sebagai Rebuilding travel pada Maret 2020 untuk menggagaskan diskusi pertama di dunia tentang COVID dan pengaruhnya terhadap industri perjalanan dan pariwisata global. Tim kami telah bekerja secara sukarela selama lebih dari 3 tahun dan organisasi muda kami yang bertujuan untuk mendukung usaha kecil dan menengah di dunia kini telah berkembang ke 131 negara. Kami sangat bangga.”

Menurutnya, Dengan berdirinya Cabang-cabang lokal yang bermunculan di berbagai belahan dunia dan secara mandiri bekerja dengan dukungan global kami untuk membuat UKM di bidang pariwisata menjadi penting.

“KTT WTN global pertama kami di Bali, Indonesia, akan segera diselenggarakan.”

Steinmetz menambahkan bahwa Selain pertemuan kami di Bali, kami juga akan menjadi tuan rumah bersama Himalayan Travel Mart pada tanggal 6-9 Juni di Kathmandu.

“Cabang kami di Bali dan Jakarta telah bekerja siang dan malam untuk mempersiapkan TIME 2023, KTT Global pertama dari World Tourism Network,” ujar Mudi Astuti, Ketua World Tourism Network Indonesia.

WTN Think Tank, Summit, dan Temu Bisnis lintas negara akan berlangsung dari tanggal 29 September – 1 Oktober dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang telah memberikan dukungan untuk TIME 2023 pada bulan Februari.

Dinas Pariwisata Bali dan jaringan sponsor yang terus berkembang mencoba untuk mendapatkan atensinya untuk berpartisipasi dalam jaringan yang ditawarkan selama TIME 2023.

Delegasi dari seluruh penjuru Indonesia dan puluhan negara di seluruh dunia akan mendiskusikan perubahan iklim, keuntungan dan peluang beroperasi sebagai UKM, Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran, Perubahan Iklim, Konferensi Investasi Pariwisata Asia yang pertama, dan sebuah diskusi yang dipimpin oleh Yang Terhormat Edmund Bartlett, Menteri Pariwisata dari Jamaika tentang Ketahanan dalam Perjalanan dan Pariwisata.

Bursa bisnis akan mempertemukan pembeli dan penjual untuk membantu destinasi mengakses pasar outbound yang potensial di Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN, dengan 268 juta penduduk. Indonesia memiliki jumlah Muslim terbesar di dunia.

Bali, dengan populasi Hindu yang besar, akan menjadi tuan rumah TIME 2023 bekerja sama dengan Bali Tourism Board dan Bank Indonesia di Bali.

Fam trip terbesar yang pernah dipromosikan di WTN ini akan membuka pintu baru bagi potensi pasar inbound di Pulau Dewata dan seluruh Indonesia.

Badan-badan pariwisata dari Maladewa hingga Montenegro diundang untuk memamerkan destinasi mereka kepada para anggota WTN dan pasar outbound Indonesia yang potensial. (hd/rls)