Tim Sekretariat Apeksi Komwil VI Indonesia Kunjungi Pemkab Tabanan

Terkait Kerjasama Pemkab Tabanan dengan Pemkot Toyama, Jepang     

                                                                             

Tabanan (Metrobali.com)-

Pemkab Tabanan yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana, menerima kunjungan Rombongan Tim Sekretariat Apeksi Komwil VI, Rabu (28/02) kemarin di Restoran Gong, Jatiluwih, Penebel.

Rombongan Tim yang dipimpin Wakil Walikota Ambon, Sayarief Hadler mengatakan, tujuan kunjungannya ke Kabupaten Tabanan adalah untuk mempelajari kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan Pemerintah Toyama, Jepang mengenai Teknologi terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Micro Hidro dan pengelolaan Sampah di Tabanan.

Dan juga mengkoordinasikan tentang permasalahan sampah, karena sampah memang merupakan masalah yang kompleks di setiap kota di Indonesia. “Masyarakat masih beranggapan bahwa sampah layaknya berakhir di tempat sampah. Bila sampah dikelola dengan benar, sesuai dengan 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) dan bantuan teknologi terbarukan maka sampah apapun bisa digunakan kembali”, jelas Wakil Walikota Ambon.

Dirinya menegaskan kembali bahwa, kedatangan dirinya beserta rombongan tiada lain adalah untuk bisa mempelajari kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan Pemerintah Kota Toyama Jepang. “Dan tindakan ini akan kami gunakan sebagai langkah awal bagi kami guna diterapkan di Kota kami, khususnya dalam penanganan sampah dan teknologi terbarukan”, ungkapnya.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana saat membacakan sambutan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, Sebagai Daerah Agraris, Kabupaten Tabanan mempunyai wilayah yang cukup luas. Yakni luas wilayah 89.933 HA dengan luas pertanian  62.216 HA berupa sawah 21.089 HA dan bukan sawah 41.127 HA, dan sangat potensial untuk pengembangan pertanian.

“Sampai dengan saat ini, Kabupaten Tabanan masih memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi beras di Provinsi Bali. Sehingga masih dijuluki sebagai lumbung pangannya Provinsi Bali, tegas Miarsana.

Dirinya juga menjelaskan, dipilihnya Jatiluwih sebagai tempat pertemuan ini karena kawasan Jatiluwih merupakan yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD sejak tanggal 29 juni 2012. Kekhasan wilayah jatiluwih diantaranya, lahan sawah terasering dengan panorama aalam yang menarik, sebagai kawasan penyangga dan sebagai penghasil beras merah khas Tabanan.

“Terkait dengan pengelolaan lahan tersebut maka sangat diperlukan teknologi ramah lingkungan. Dan kami sangat bergembira atas bantuan Pemerintah Jepang yang kami yakini bisa lebih mengembangkan kawasan Jatiluwih. Dan kami juga patut berbangga karena gerakan kami ini menarik perhatian bagi Tim secretariat Apeksi Komwil VI Indonesia”, ungkapnya.

Dan kerjasama ini kedepannya diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat, untuk mengelola potensi budaya pertanian yang ada agar lebih optimal tanpa merusak lingkungan hidup yang ada untuk peningkatan kesejahteraan, tegas pihaknya.

Selain Kota Ambon, Tim Sekretariat Apeksi Komwil VI yang hadir diantaranya, Kota Ternate, Palopo dan Makasar, keseluruhan rombongan berjumlah 37 orang. Dalam kunjungannya tersebut, selain membahas tentang Kerjasama Pemkab Tabanan dengan Pemerintah Jepang, juga membahas tentang sampah yang merupakan dilemma bagi semua Kota di Indonesia.

Kunjungan tersebut berlangsung hampir tiga jam lebih, setelah melakukan dialog di restoran Gong dilanjutkan dengan makan bersama dan meninjau lokasi Pembangkit listrik Micro Hidro bantuan dari Pemerintah Toyama Jepang.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana, Camat Penebel I.G.A. Supartiwi serta perwakilan OPD terkait di Lingkungan Pemkab Tabanan. @humastabanan

Editor  : Hana Sutiawati