MUDARTA-YES

Denpasar (Metrobali.com)-

Tim Pemenangan Prabowo-Hatta meyakini jika rakyat sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihan berdasarkan hati nurani. Rakyat, kata Wakil Ketua Dewan Penasehat Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Bali, I Made Mudarta, tak akan mudah tergiur oleh iming-iming politik uang jelang pencoblosan 9 Juli mendatang.

Hal itu menanggapi beredarnya uang Rp100 triliun yang masuk dari Singapura untuk kepentingan salah satu kandidat pada Pilpres 9 Juli depan. “Saya berkeyakinan 100 persen rakyat tak bisa dibeli. Rakyat sudah sangat cerdas. Kalau ada yang melakukan money politics itu pelanggaran terhadap pemilu. Terima uangnya coblos nomor 1,” tutur Mudarta di Denpasar, Kamis 3 Juli 2014.

Mudarta mengaku berdasarkan masukan dan informasi yang ia terima, salah satu kandidat akan mengalirkan, menggelontorkan dananya. “Apalagi dari beberapa temuan survei angkanya merosot terus. Sehingga dengan adanya ‘peluru-peluru tajam’ ini diharapkan dapat mempengaruhi pemilih,” papar Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini.

Kendati begitu, Mudarta berpesan kepada pendukung Prabowo-Hatta untuk tak gentar menghadapi gempuran uang.
“Kepada pendukung saya tekankan jangan gentar dengan gempuran uang. Kalau kita bisa dibeli, negara terancam ke depan,” tegas Mudarta.

Ia meminta kepada pihak kepolisian, Bawaslu dan pihak terkait lainnya untuk memberi perhatian serius terhadap politik uang. “Agar jangan sampai pesta demokrasi lima tahunan ini dinodai oleh orang tak bertanggungjawab. Kita ingin pilpres ini berjalan damai, demokratis dan tanpa kecurangan. Menang kalah tentu secara terhormat,” demikian Mudarta.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Bali, Njoman Gede Swuweta menyatakan hal senada. Ia mengaku telah menginstruksikan kepada 102 elemen relawan yang tersebar di seluruh Bali untuk mencermati hal tersebut. 

“Informasi seperti itu kita cermati. Kita juga terus komunikasi dengan masyarakat agar dapat menggunakan pilihannya secara rasional. Apa yang mereka putuskan pada 9 Juli meski hanya 5 menit, tapi berdampak 5 tahun ke depan,” tuturnya. JAK-MB