Bali Runner

Bali Runner/JAK

Ketiga wanita cantik asal Indonesia, Kolombia dan Amerika ini memilih berlari untuk menyusuri sudut-suduh wilayah Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-
Beragam cara dilakukan untuk menikmati keindahan alam Bali. Mulai dari menyewa mobil yang banyak disiapkan travel, menyewa sepeda motor sendiri untuk mengeksplorasi keindahan alam Pulau Dewata.

Namun, ketiga wanita cantik ini memilih cara berbeda dalam menikmati Pulau Seribu Pura itu. Ketiga wanita cantik asal Indonesia, Kolombia dan Amerika ini memilih berlari untuk menyusuri sudut-suduh wilayah Bali.

Ketiga perempuan tangguh itu adalah Valentine Lily (51)‎, Sara giraldo (30) Stacy stube (31)‎. Lily menjelaskan, untuk menuntaskan misinya itu maka ia dan kedua rekannya akan berlari sejauh 535 kilometer. “Butuh waktu selama satu minggu untuk menuntaskan misi tersebut,” kata Lily di Kuta, Bali, Minggu 11 Oktober 2015.

Tiap hari, terang Lily, ia akan berlari sejauh 80 kilometer. Berlari sehari sejauh 80 kilometer membutuhkan waktu tempuh selama 16 jam. “Saya akan membaginya menjadi 8 jam berlari pada sore hari, dan 8 jam pada malam hari,” papar dia.

Awalnya, Lily hendak memulai larinya itu pada pagi dan sore hari. Namun, mengingat kondisi cuaca panas menyengat di Bali, ia memutuskan untuk mengubahnya menjadi sore dan malam hari.

Lily akan memulai aksinya itu pada Sabtu 17 Oktober depan dan berakhir pada Minggu 25 Oktober 2015. Ia akan mengambil start di Jalan Sunset Road Seminyak menuju Ungasan, Benoa, Jimbaran, Canggu, Tanah Lot, Tabanan, Lovina Singaraja, Amed Karangasem, Goa Lawah Klungkung, IB Mantra Gianyar, Padang Galak Sanur, Serangan dan kembali lewat Baypass Ngurah Rai Dewa Ruci menuju Seminyak tempat awal mengambil Start.

Bukan tanpa alasan Lily dan kedua rekannya melakukan aksi nekat, di mana berlari dengan menempuh jarak jauh ini sama sekali tanpa pengawasan pihak manapun. “Ini dilakukan untuk persiapan jelang lari marathon di Kutub Utara 2016 sepanjang 630 kilometer dan lari di pegunungan Kroasia sejauh 130 kilometer,” urainya.

Sementara itu, rekan Lily, Stacy mengaku kagum dengan semangat Lily.
“Indonesia harus tahu itu. Dia (Lily) selalu membawa nama Indonesia di tingkat dunia, tapi Indonesia tidak tahu itu. Di usianya itu, Lily selalu berlari ratusan kilometer. Itu yang sangat membuat saya ikut berlari nantinya,” ucap perempuan berdarah Medan-Amerika ini.

Tak hanya sampai di situ, semangat Lily pula yang akhirnya membentuk pecinta lari oleh kaum ibu-ibu rumah tangga yang diberi nama “Bali Runners”. “Kami bangga dengan dia. Dia juga mengkampanyekan hidup sehat dan menyampaikan bahwa ibu rumah tangga bisa berbuat sesuatu, tak melulu berkutat dengan urusan rumah,” ucap Stacy. JAK-MB