Tiga Kali Diterjang Banjir, Patung KB Jembatan Bilukpoh Berdiri Kokoh
Jembrana (Metrobali.com)-
Banjir bandang menyisakan cerita. Ada yang unik dan aneh dari kejadian banjir bandang Sungai Bilukpoh di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.
Tiga kali diterjang banjir bandang tahun 1998, 2018 dan tahun ini 2022 Patung KB (Keluarga Berencana) diujung pojok selatan jembatan masih kokoh berdiri. Sedangkan payal jembatan hancur tersapu banjir.
Selain itu sejumlah rumah warga yang ada disisi selatan dan utara Patung KB porak poranda diterjang banjir bandang. Bahkan halaman serta rumah dipenuhi kayu gelondongan dan lumpur yang dibawa arus akibat banjir bandang.
Informasi dari sejumlah sumber, Patung KB dibuat kisaran tahun 1980-an. Jembatan kemudian ambruk tahun 2018 setelah diterjang banjir bandang, sementara Patung KB masih tetap berdiri.
Patung KB menggambarkan keluarga kecil bahagia, cukup dengan dua anak, salah satu program unggulan era orde baru semasa Presiden Suharto.
Patung KB dibangun disisi selatan Jembatan Bilukpoh dari arah barat (arah Gilimanuk) menghadap ke timur ke Sungai Bilukpoh. Patung dibangun di atas pondasi setinggi 1 meter. Sementara disisi selatan Patung KB atau disebelah barat Sungai Bilukpoh berdiri rumah-rumah warga dan rumah toko (ruko). Untuk bisa menuju ke jalan utama Denpasar-Gilimanuk, warga melintas melalui jalan disisi barat Sungai Bilukpoh.
Salah seorang warga setempat, Gusti Komang Putra (47) ditemui di posko pengungsian di Balai Tempek 5 Kertasari Lingkungan Bilukpoh Kangin mengaku tidak tahu kapan pastinya Patung KB dibuat. “Saya SD, patungnya sudah ada” ujarnya, belum lama.
Diakuinya, tiga kali kejadian banjir bandang Sungai Bilukpoh, Patung KB masih tetap berdiri seperti semula, tidak roboh. “Tahun 1998 kecil (banjir bandang). Tahun 2018 jembatannya (Bilukpoh) sampai putus. Sekarang juga begitu. Disana itu dibilang angker, ya angker, dibilang tidak, ya tidak” ujarnya, belum lama.
Menurutnya ada kejadian lucu dan aneh terkait keberadaan Patung KB tersebut dan dialami pengendara sepeda motor saat malam hari.
Pengendara sepeda motor itu datang dari arah Denpasar. Malam itu ia sempat berhenti di utara jalan untuk makan dan minum kopi. Setelah itu pengendara tersebut kembali melanjutkan perjalanan ke arah barat (Gilimanuk).
Saat kembali ke Denpasar sore hari, pengendara ini kebingungan karena tidak satu pun ia melihat ada pedagang berjualan diareal tersebut. “Ia bilang ke saya kenapa di tempat itu sekarang sepi. Kemarin malam ramai banyak yang berjualan seperti senggol dan dia sempat makan” terangnya.
Untuk meyakinkan, malah dia menunjukan tempat dimana ia sempat memarkirkan sepeda motornya. “Katanya dia ingin makan lagi disana. Setelah saya beritahu bahwa disana itu yang berjualan cuma satu namanya Bu Loci, dia bengong (diam). Setelah itu orangnya pamit lalu pergi” terang Putra, yang warungnya hancur diterjang banjir bandang.
Made Cipta, warga lainnya juga mengaku tidak tahu kapan Patung KB itu dibuat. Ia menduga patung itu dibuat wujud kesuksesan program keluarga berencana saat itu. (Komang Tole)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.