Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta (kanan) bersama Ketua OKK DPD Demokrat Bali Ketut Ridet (kiri).

Denpasar (Metrobali.com)-

Demokrat Bali mendukung penuh Kepala Staf Presiden (KSP) Meoldoko menjalankan tugasnya secara profesional membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demokrat Bali bahkan mendoakan agar Moeldoko sukses sebagai KSP.

Doa ini disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta pasca Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak kepengurusan KLB (Kongres Luar Biasa) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Keputusan ini disampaikan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (31/3/2021).

Keputusan Menkumham ini mematahkan klaim kubu Moeldoko yang sebelumnya berdasarkan KLB ilegal menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Pak Moeldoko tidak jodoh jadi Ketua Umum palsu dari hasil KLB palsu. Selamat kepada Moeldoko tetap sebagai KSP,” kata Mudarta saat dihubungi Rabu sore.

Demokrat Bali mendukung penuh dan mendoakan agar Moeldoko sukses menjalankan tugas sebagai KSP. Diharapkan dengan kondisi yang terjadi, Moeldoko tidak dicopot dari jabatan KSP.

“Pak Moeldoko tidak cocok jadi Ketua Partai Palsu cocoknya jadi KSP. Semoga KSP tidak direposisi sebab Pak Moeldoko profesional jadi KSP. Kami dukung dan  doakan Moeldoko sukses jadi KSP sampai 2024,” ujar Mudarta.

“Pak Moeldoko agar fokus bantu Presiden Jokowi tangan dua badai krisis pandemi kesehatan dan ekonomi,” imbuh politisi Demokrat asal Jembrana ini.

Di sisi lain, keputusan Menkumham ini disambut sukacita para kader-kader Demokrat di daerah salah satunya di Bali.  Menkumham telah mengambil keputusan secara objektif sesuai UU Partai Politik dan AD/ART Partai Demokrat.

“Demokrat Bali bersyukur atas keputusan Menkumham menolak kepengurusan KLB,” kata Mudarta didampingi Ketua OKK DPD Demokrat Bali Ketut Ridet dan Ketua Dewan Kehormatan DPD Partai Demokrat Bali Putu Suasta.

Mudarta mengaku bersyukur sebab akhirnya kebenaran terkuak dan kebenaran pada akhirnya tetap memang. “Satyam Eva Jayate, kebenaran selalu menang,” seru Mudarta.

Seluruh pengurus dan kader Demokrat pun mengucap puji syukur karena doa mereka terwujud dan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah tetap berada di tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat.

“Sejak tiga hari lalu kami Nyejer Daksina di tempat-tempat tenget (angker) dan spiritual di Bali, mohon doa semoga Kemenkumham putuskan secara objektif. Akhirnya sudah diputuskan hari ini kepengurusan KLB ditolak,” tutur Mudarta.

Demokrat Bali berterima kasih keputusan Menkumham yang menolak kepengurusan KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara mematahkan klaim kubu Moeldoko yang sebelumnya berdasarkan KLB ilegal menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Menkumham telah mengambil keputusan secara objektif sesuai UU Partai Politik dan AD/ART Partai Demokrat.

“Terima kasih pemerintah melalui Menkumham yang telah bekerja profesional, tegakkan hukum seadil-adilnya, sebenar-benarnya,” ujar Mudarta.

Diharapkan kubu Moeldoko cs bisa menerima dengan logowo keputusan Menkumham ini. “Mari sudahi ini. Mari konsentrasi bantu pemerintah tangani pandemi,” ajak politisi Demokrat asal Jembrana itu.

Bagaimana jika ada gugatan dari kubu Moeldoko cs? Ditanya demikian akan Mudarta menjelaskan tentunya jika ada gugatan maka yang digugat adalah Menkumham.

Pihaknya pun optimis jikapun gugatan itu ada maka tetap akan mental. “Apapun yang dilakukan kubu sebelah kami yakin bahwa kami tetap menang,” pungkas Mudarta. (wid)