lpgDenpasar (Metrobali.com)-
Pertamina memastikan, tidak ada pengurangan kuota tabung 3 kg. Distribusi untuk Bali dipastikan normal agar seluruh masyarakat khususnya yang kurang mampu secara merata mendapat tabung warna hijau ini. Demikian dikatakan Manager Sales Executive Pertamina, Rainier Axel Gultom, disela-sela sosialisasi tabung elpiji 3 kg yang dilaksanakan di GOR Tembau Denpasar.
“Tabung elpiji 3 kg wajib didistribusikan ke semua masyarakat yang memang membutuhkan yakni mereka yang kurang mampu. Sosialisasi ini kami lakukan untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa elpiji 3 kg itu benar-benar diperuntukkan bagi warga miskin”, jelasnya. Konsumsi elpiji 3 kg menurut Rainier, memang cukup tinggi. Namun implementasinya di lapangan, seringkali tabung 3 kg yang kerap dikatakan tabung melon karena berwarna hijau ini, tidak tepat sasaran. “Sesuai instruksi pemerintah, tabung melon ini memang diperuntukkan bagi warga miskin. Yang mampu secara ekonomi, mulai sekarang kami ajak beralih ke tabung non subsidi, ini yang kami harapkan agar masyarakat yang mampu tergugah untuk beralih ke elpiji non subsidi”, pungkasnya.
Gerakan sadar menggunakan tabung elpiji non subsidi atau non PSO bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi akan terus dilakukan Pertamina bersama para agen ke seluruh Bali. “Kami ingin menggugah kesadaran masyarakat yang mampu untuk beralih ke tabung non subsidi dan biar mereka yang kurang mampu benar-benar menikmati subsidi dari pemerintah”, harapnya. Sementara itu, Nabil, salah seorang agen di kabupaten Badung, mengatakan, sosialisasi ini sangat penting dan akan terus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat bahwa elpiji 3 kg diperuntukkan bagi warga miskin. Sedangkan masyarakat yang mampu sudah disediakan tabung elpiji non subsidi. “Ini yang kami harapkan agar subsidi tepat sasaran”, ucapnya.
Saat ini sudah ada tabung elpiji 5,5 kg berwarna merah muda atau pink. Produk LPG yang disubsidi oleh Pemerintah hanyalah Tabung LPG 3 Kg saja, sedangkan Tabung LPG dengan merk dagang ‘ELPIJI’ kemasan 12 dan 50 Kg serta ‘Bright Gas’ kemasan 5.5 dan 12 Kg merupakan produk non subsidi yang dijual dengan harga keekonomian. Produk LPG Non PSO resmi Pertamina, memiliki seal cap bersticker hologram dan barcode yang dapat dipindai dengan perangkat smartphone untuk mengetahui tabung tersebut diisi di Stasiun Pengisian dan (Pengangkutan) Bulk Elpiji (SPPBE) resmi Pertamina. Tabung pink Bright Gas 5,5 kg ini, selain murah dan ringan, ada banyak keunggulannya. Lebih aman karena menggunakan teknologi Double Spindle Valve System, dimana ketika salah satu safety valve tidak berfungsi, tekanan berlebihan LPG di dalam tabung masih dapat diseimbangkan oleh valve yang lain. Tabung Bright Gas juga memiliki jaminan ketepatan isi, karena dilengkapi dengan Cap Seal Hologram dan Feature Optical Color Swicth yang tidak dapat dipalsukan. Konsumsi tabung elpiji 3 kg khususnya di Bali tergolong cukup tinggi. “Dari tahun 2008 hingga tahun 2009 meningkat per tahun sekitar 8 persen dan itu secara akumulatif di tahun 2008 hingga tahun ini”, ujar Rainier, didampingi Nabil dari agen PT Nusantara Jaya Gemilang.
Kegiatan Sosialisasi LPG Tepat Sasaran oleh PT. Pertamina (Persero) bersama Hiswana Migas dan Pemkab di Bali dilakssnakan dalam rangka mengkampanyekan Gerakan Sadar Subsidi LPG ke seluruh masyarakat Bali. Kali ini, sosialisasi dilakukan di Gedung Yowana Mandala Tembau Penatih Denpasar Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada 926 Pangkalan LPG 3kg yang tersebar di wilayah kota Denpasar dan kabupaten Badung  tentang penyaluran LPG 3 kg tepat Sasaran dan Produk LPG Non PSO.  RED-MB