Wagub dalam Rapat Angkutan Barang

Denpasar (Metrobali.com)-


Permasalahan kemacetan yang timbul diakibatkan lintas angkutan barang di jalan nasional seperti kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan, terjadinya gangguan kelancaran arus lalu lintas serta masalah lingkungan menyangkut kebisingan yang berdampak langsung pada citra Bali sebagai daerah tujuan wisata utama yang sering kali menimbulkan  keluhan  wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke Bali. Demikian terungkap saat Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta memimpin rapat  Koordinasi Pengoperasian Angkutan Barang yang melibatkan Dishub Kabupaten Kota se-Bali, ASDP, Kepolisian, Senin (29/9) di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali. “Mulai saat ini kita harus menerapkan dan membenahi regulasi dengan sanksi yang tegas agar oknum-oknum yang bersangkutan bisa jera sehingga penataan operasional angkutan barang bisa lancar”, ujar Sudikerta.
Sudikerta menambahkan pengaturan jadwal operasional angkutan barang menjadi malam hari juga cukup efektif mengingat di pagi hari aktifitas lalu lintas sangat krodit, alternatif waktu yang diberikan yakni jam 22.00-06.00 WITA, 18.00-05.00 WITA, dan 19.00-06.00 WITA yang menyangkut jenis kendaraan peti kemas 20 bit, wingbox serta truk dengan konfigurasi sumbu diatas 1,2 dengan jenis muatan besi, keramik, semen dan galian C. Selain itu pengalihan arus darat menjadi laut dari pelabuhan ketapang yang langsung menuju pelabuhan lembar tanpa melalui darat juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di darat.
Lebih jauh Sudikerta juga menghimbau agar dibentuk tim untuk menangani hal tersebut, tim yang terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi, Dishub kab/kota, Kepolisian, serta instansi vertikal tersebut yang nantinya mengetahui isi dan konten yang akan diatur karena walaupun kontennya sudah pernah dijalankan namun belum sempurna sehingga kinerja tim ini yang akan menyempurnakan pengoperasionalan angkutan barang baik darat maupun laut.
Berdasarkan opsi-opsi yang dianjurkan oleh Sudikerta, sepakat menyatakan siap dan sepakat menjalankan dengan kerja sama dan koordinasi sehingga nantinya angkutan barang bisa lebih tertib dan tidak mengganggu lalu lintas. Mereka juga sepakat untuk membuat kantong-kantong pemberhentian bagi supir-supir untuk beristirahat agar tidak mengantuk dalam melakukan perjalanan sehingga kecelakaan bisa dikurangi. AD-MB