Terowongan Dewa Ruci Salahi Bestek
Denpasar (Metrobali.com)-
Komisi III DPRD Provinsi Bali menilai pembangunan terowongan Simpang Dewa Ruci, Kuta, menyalahi besaran teknis, terutama pada proses pembetonan.
“Kami nilai proyek dengan dana ratusan miliar rupiah tersebut melenceng dari bestek. Kalau sesuai bestek, tentu tidak akan bergelombang seperti sekarang,” kata Ketua Komisi III DPRD Bali I Gusti Made Suryanta Putra di Denpasar, Senin (10/6).
Pihaknya kembali meninjau lokasi proyek tersebut untuk mengecek rancangan detail. “Ini yang kami akan minta pertanggungjawaban kepada pimpinan proyek dalam hal ini PPK (pejabat pembuat komitmen),” kata politikus PDIP itu.
Suryanta Putra segera memanggil PPK proyek pembangunan jalan bawah tanah tersebut, untuk diminta pertanggungjawabannya.
“Kami akan panggil PPK proyek pembangunan ‘underpass’ Hendro Satrio minta penjelasan terkait jalan bergelombang. Dan kami juga minta rincian dari proyek tersebut. Karena pembangunan itu bersumber dari APBN dan APBD, oleh sebab itu warga harus mengetahui berapa sebenarnya penghabisan anggaran dananya,” katanya.
Walau saat ini, jalan tersebut ditumpuk dengan aspal curah guna menutupi jalan bergelombang tersebut, dia tetap menilai proses pengerjaannya tak sesuai bestek.
“Alasan pembetonan jalan dalam bestek sudah jelas karena posisinya dibawah tanah dan pasti lembab. Jika digunakan aspal hotmix jelas tidak cocok karena tak tahan lembab,” ucapnya.
Sebelumnya Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Bali meragukan kualitas bangunan terowongan (underpass) Simpang Dewa Ruci tersebut.
“Permukaan `underpass” tersebut bergelombang. Ada dua penyebab, yaitu tak sesuai bestek atau pengerjaannya kurang berkualitas, kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Gapensi Provinsi Bali Wayan Adnyana.
Ia mengaku banyak menerima keluhan masyarakat bahwa kondisi jalan tersebut bergelombang dan pengerjaan kurang rapi, termasuk juga penataan tamannya.
Proyek “underpass” dibangun PT Adhi Karya Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp136,19 miliar. Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan seluas 0,744 hektare. INT-MB
15 Komentar
Tanggapan Pelaksana Proyek Underpas Dewa Ruci.
1. Dalam rangka uji coba Trial In Error, kami dari pihak pelaksana proyek membuka akses under pass tersebut untuk megetahui kendala-kendala yang timbul sebelum penyerahan proyek.
2. Untuk mengurai kemacetan yang timbul akibat pelaksanaan proyek, kami membuka akses under pass meskipun belum rampung 100% dan walaupun sangat beresiko terhadap pekerja kami dilapangan yang sedang melakukan finishing dinding under pass.
3. Atas instruksi langsung dari Bapak Gubernur Bali, Made Mangku Pastika pada saat kunjungan langsungnya memerintahkan kepada kami untuk melakukan semua alternatif dalam mengurai kemacetan di simpang siur.
4. Pada tanggal 10 Juni kami sudah melakukan pengaspalan Hotmix untuk tahap finishing under pass agar permukaannya menjadi rata, dan silahkan ditinjau langsung.
Kami dari pihak pelaksana PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya mengucapkan terimakasih atas perhatian semua pihak untuk pelaksanaan proyek under pass, namun sudi kiranya sebelum membuat statemen di media masa hendaknya melakukan cross check serta menghubungi kami sehingga public tidak mendapatkan berita bohong yang sangat berimbas kepada kami secara langsung.
Demikian tanggapan ini kami sampaikan semoga bermanfaat.
Kami merasa dan selalu seperti ini bila ada peninjauan lapangan dr dewan. dan mengeluarkan pernyataan asal sj yg tdk mengerti dan mengetahui permasalahan dilapangan secara akurat.Sehingga menimbulkan kerancuan dan imformasi yg tdk benar di masyarakat, Hal ini sdh berlangsung berkali kali. YA..AH…maklumlah sdmnya rendah ,melihat sedikit celah kesalahan yg belum akurati sdh berkoar koar ,kayak burung, suaranya nyaring tapi tdk bisa di mengerti apa yg diuucapkan…..kan keto broo……..
Yen suba sing maan duman jeg pasti uyut, megenep bakat tolih, megenep bakat protes. Yen suba ada duman, jeg siep cara lelipi betek, kilen kilen sing ngerunguang apa apa. Ngudiang mara kitip kitip protes, ngudiang sing pidan ?
Kalau jalannya bergelombang tentu pengerjaanya tidak berkualitas bos 🙂 QA/QC tidak berjalan dengan semestinya, jadi jangan antipati dengan kritik.
Jalan Bergelombang itu untuk alternatif menghindari kemacetan , proyek belum rampung 100% semestinya sebelum koar-koar khan lebih baik menggali informasi dari pihak kontraktor dan yang lainnya pang sing gangsaran tindak kuangan daye
DPRD Bali mesti mengecek, cari tahu dengan alat yang bisa mendeteksi, cari ahli yang independen dong.
Di sube Pragate mare pak megrudugan… coba uling pidan tolih atau jang mandor bapake ditu besik pang nyak sesuai rancangan… jani mare paling… ape perlu dana tambahan lakar bongkar bin proyeke atau pidan pak sing maan duman pis proyek
kuang aci to…
kemarin malam tyang lewat underpass, sudah di hotmix koq… mulusss lancar jaya jalannya…
Anggota dewan cari sensasi gen lebian munyi pang saru beloge! pidan sidak ke hotel mulia protes penahan ombak kone bisa abrasi pura jeg tain kuluk sing ade ! Be gen maan duman siep! Cang gen bisa protes mase tapi baang solusi de ulah memunyi!
setahu saya jalan ini di perencanaan awal tdk di hotmix, tp hanya dibeton saja, kenapa skarang dihotmix, krn ketahuan jalannya bergelombang akibat kualitas pengerjaan yg tidak memuaskanatau tdk bagus. dan info yg sy dpt, tender proyek ini jg bermasalah dimana pemenang lelang yakni adhi karya banting harga tawar harga proyek hingga puluhan milyar rupiah, makanya kualitas pengerjaan dikorbankan. jd yg anti kritik jalan ini jelek penerjaannya, bs jd orang orang kontraktor atau pihak2 yg sdh betek ngamah uang hasil korupsi berjemaah…..
Kenapa ya banyak yang suka komentar padahal sebenarmya tidak menguasai substansi. Apa benar BUMN karya yang besar dan banyak menggarap proyek besar sampai ke luar negeri nggak punya tenaga ahli perencana? Kalau mereka punya bearti kualitas mereka kalah sama anggota Dewan Bali ini.
justru komentar di media spt metrobali ini diperlukan agar rakyat tahu bagaimana sebenarnya kualitas sebuah proyek yg dibangun pakai uang rakyat!! jln bergelombang ya krn kualitas pengerjaan yg tdk bagus, tdk sesuai bestek….jd yg anti kritik, marah jalan gelombang dikritik,,, bisa jd antek antek koruptor yg hobi makan uang rakyat…..makan trus uang rakyatmu sampai betek….
Semua bebas berpendapat, apalagi untuk sesuatu yg lebih baek..klo gak berani di kritik luungan teres to butuhe..de disube ade masalah mare siep onyang,,pura2 sing nawang..and ane anti kritik pasti sube maan duman ane pas aoooo…wkwkwkwkwkw…
Yaah..semua celah kalo bisa dipolitisir… Nah pelan2 kita liat dari pihak mana yg bicara dan cerna kepentingan dibalik itu