Teror London - Penuturan saksi mata bagaimana teror terjadi

Polisi membanjir area London Bridge dan Borough Market menyusul serangan teror di London, Sabtu malam waktu London, 3/6/2017. (Reuters)
London (Metrobali.com)-
Para tersangka militan memacu van dalam kecepatan tinggi ke arah para pejalan kaki di London Bridge, Sabtu malam waktu setempat, sebelum menikam orang-orang yang tengah berpesta pora di jalan-jalan terdekat dari situ, hingga menewaskan paling sedikit enam orang dan melukai hampir 50 orang.

Polisi bersenjata lengkap bergegas ke tempat kejadian perkara dan menembak mati tiga lelaki penyerang di daerah Borough Market dii dekat jembatan itu, sedangkan pihak berwajib memerintahkan warga kota London via Twitter untuk “lari, bersembungi, mengabari” seandainya mereka terperangkap dalam kekerasan itu.

Serangan itu terjadi hanya lima hari menjelang Pemilu Legislatif yang akan digelar Kamis pekan depan dan dua pekan setelah bom bunuh diri yang menewaskan 22 orang dalam konser penyanyi pop Ariana Grande di Manchester.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

BBC menayangkan sebuah foto dari dua terduga penyerang yang ditembak mati polisi. Salah seorang di antaranya menempelkan tabung-tabung kecil pada badannya. Beberapa jam setelah serangan itu, daerah sekitar TKP ditutup dan dijaga oleh polisi bersenjata lengkap dan para petugas kontraterorisme.

London Ambulance Service mengungkapkan 48 orang dibawah ke rumah sakit di seluruh London dan sejumlah orang lainnya dirawat di TKP karena cedera ringan.

Jalan-jalan di sekitar London Bridge dan Borough Market, yang merupakan penghubung utama transportasi di kota ini dan disesaki bar-bar serta restoran-restoran, memang penuh dengan manusia Sabtu malam itu.

Para saksi mata menceritakan sebuah van warna putih menabrak para pejalan kaki di London Bridge.

“Sepertinya dia menyasar gerombolan manusia. Saya terpaku karena tak tahu harus berbuat apa,” kata Mark Roberts (53), konsultan manajemen, kepada Reuters. Dia menyaksikan paling sedikit enam orang tumbang setelah van itu berbelok dan keluar dari jalurnya.

“Mengerikan,” kata dia.

Seorang pengemudi taksi berkata kepada BBC bahwa tiga orang keluar dari van itu dengan menghunus pisau panjang untuk kemudian secara acak menikam orang-orang di Jalan Borough High.

Para saksi mata mengatakan orang-orang berlari masuk bar untuk berlindung.

“Orang-orang berlari dan berteriak, dan van itu menabrak pagar. Kami berlari ke arah Borough Market dan semua orang masuk ke bar itu,” kata seorang saksi mata, Brian (32), kepada Reuters.

Saksi lainnya yang topinya berlumuran darah menceritakan suasana panik di dalam bar itu. “Orang-orang menekan tombol alarm bahaya. Orang-orang antre turun ke pintu keluar darurat. Dan kemudian berbalik sambil berteriak-teriak,” kata saksi berumur 31-an tahun itu.

“Di salah satu sudut ada seorang pria dengan luka tikam pada lehernya. Ada dokter di pub ini dan sang dokter menolong orang tertikam itu.”

Radio BBC mengungkapkan para saksi mata menyaksikan orang-orang melemparkan meja dan kursi ke arah para penyerang untuk menghindari tikaman.

BBC menunjukkan lusinan orang yang dituntun polisi ke daerah aman dengan tangan terangkat ke atas kepala mereka, demikian Reuters. Ant