Karangasem (Metrobali.com)-
Penanganan longsor Temukus Jumat 12/11) kemarin masih dilakukan secara manual. Rencananya penanganan longsor sepanjang obyek wisata alam Edelwis sampai pura Tunggul Besi di desa adat Temukus, Besakih, Rendang akan menggunakan alat berat. Namun alat berat belum bisa digunakan karena alasan cuaca.
Untuk itu 25 KK warga Temukus masih terisolir karena jalan ke rumah mereka masih tertimbun longsor dan baru bisa dilalui sepeda motor itupun harus sudah payah. Hal ini dibenarkan Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta kemarin.
“Kalau untuk penggunaan alat berat rencananya akan dilakukan hari ini,” ujar Sekda.
Saat ini baru tiga titik Longsor yang baru ditangani. Itupun jalan belum bisa dilalui roda empat. Hanya bisa untuk kendaraan roda dua. Sementara total longsor besar ada sekitar tujuh belas titik.
Besok dua alat berat akan dikerahkan. Yakni loader milik PUPR karangasem dan eksavator yang disewa pihak BPBD. Mulai longsoran ketiga sampai longsoran ke 17 Akan menggunakan alat berat. Dua alat berat ini akan mulai kerja besok dengan catatan cuaca bagus dan mendukung.
Sementara 25 KK yang terisolir mereka ini tidak bisa keluar menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat. Mereka hanya bisa dengan berjalan kaki.
Pengerjaan sendiri diperkirakan makan waktu sekitar satu Minggu dengan alat berat. Ini karena kondisi longsor yang cukup parah dan jalur yang terkena juga panjang.
Penanganan longsor sendiri sudah dilakukan pihak BPBD dan tim PUPR warga masyarakat  damkar dan Polsek rendang mulai Kamis (11/11) lalu tepat manis Galungan. Saat itu hujan cukup deras dan pengerjaan berhenti pukul 19.00 WITA.
Penanganan hari pertama dipinpin langsung Kalaksa BPBD karangasem  Hadir juga camat Rendang juga Bendesa adat Temukus.
Penanganan Jumat kemarin mulai pukul 09.00 WITA sampai pukul 12.00 WITA.
Tim trc dipinpin langsung Kalaksa BPBD karangasem dan kasi tanggap darurat dan evakuasi. Saat itu memberikan assesmen penanganan longsor kepada warga. Ada lima belas titik longsoran dan 25 KK warga terisolir. Alat berat sendiri kemarin posisinya sudah di dekat pura Kiduling Kerteg.
Sementara itu Bendesa adat Temukus I Nengah Sindia mengatakan kalau warga yang terisolir masih 25 KK. Untuk menuju akses rumah mereka bisa dengan roda dua namun dengan esktra hati hati.
Pengerjaan tadi dilakukan tim dari BPBD, PUPR, Damkar, Perbekel, Camat dan Kadus juga dilokasi.