Denpasar, (Metrobali.com)

Gubernur Bali Wayan Koster menerima Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo terkait dialog bersama Bupati/Wali Kota se-Bali dan Forkompimda di Provinsi Bali yang dilaksanakan secara hybrid dan daring, bertempat di Gedung Wiswa Sabha-Kantor Gubernur Bali, pada Jumat (8/10).

Dalam laporannya, Gubernur Koster menyampaikan terimakasih atas kunjungan Bapak Presiden beserta Ibu Negara di Bali, dimana hal tersebut menunjukan komitmen dalam mendukung pembangunan dan upaya pengentasan Covid-19 di Bali. Untuk itu, Gubernur Koster mengungkapkan beberapa poin penting yaitu, berkaitan dengan pencapaian penanganan covid-19 di Bali saat ini sudah semakin baik. Kasus harian sudah berada pada dua digit dan tingkat kesembuhan sudah mencapai 95,75%. Sedangkan untuk vaksinasi suntik pertama saat ini sudah mencapai 98% baik untuk pemegang KTP Bali maupun Luar Bali, dan vaksin suntik kedua sudah mencapai 83%.

Menurut, Gubernur asal Sembiran Buleleng ini pencapain tersebut berkat kerjasama dan sinergi yang baik antar semua sektor, baik Pangdam IX Udayana, Kapolda, Kajati, Bupati/Walikota dan masyarakat Bali. Untuk itu, dengan melandainya kasus covid-19 di bali, Gubernur Koster mengaku telah membuka aktivitas masyarakat seperti mall, pasar swalayan dan tempat umum lainnya yang tentunya dengan protokol kesehatan ketat, vaksin dua kali dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

“Dengan penurunan kasus dan pencapaian tingkat vaksinasi yang tinggi, kami berterimakasih atas arahan Bapak Presiden yang telah mengijinkan pembukaan Wisatawan mancanegara pada 14 Oktober ini, dan kami sangat siap dengan hal tersebut. Untuk mempersiapkan segala sesuatunya besok kami akan melakukan simulasi, kami harap semua akan berjalan lancar dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat Bali”, ujar Wayan Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Selain itu, Gubernur Koster juga menyampaikan bahwa berkenaan dengan pertemuan G-20 yang akan dilaksanakan di Bali tahun depan, bahwa pihaknya sangat mendukung hal tersebut. Menurutnya, Bali telah berpengalaman menjadi tuan rumah pertemuan internasional World Bank dan IMF dan hal tersebut dapat menjadi tolak ukur kesiapan Bali dalam menjadi tuan rumah pertemuan G-20.
“Kami berencana untuk menyiapkan dukungan seni budaya yang lebih meriah, sehingga betul-betul diwarnai dengna budaya Bali dan hal teresebut kami harapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi Bali yang sudah sangat dinanti oleh masyarakat”, pungkas Gubernur Koster.

Menanggapi hal itu, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan apresiasi atas melandainya kasus Covid-19 di Bali. Menurutnya pada bulan Juli lalu kasus covid-19 di Indonesia juga di Bali melonjak tinggi, segala cara dilakukan Pemerintah untuk menekan angka tersebut, mulai dari menambah BOR Rumah Sakit, menambah ketersediaan oksigen dan cara lainnya, dan usaha tersebut terlihat hasilnya pada bulan Oktober ini dimana kasus mulai melandai. Namun, Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak euforia berlebihan ketika diberikan kelonggaran oleh Pemerintah, disiplin prokes harus tetap dijaga dan vaksinasi juga harus tetap digenjot sampai tuntas.

“Sebagai contoh negara-negara lain seperti Singapura, vaksinasinya baru mencapai 30% mereka sudah membuka aktifitas dan akhirnya kasus melonjak tinggi dan sulit dikendalikan, saya tidak mau itu terjadi pada kita, terlebih Bali yang akan kita buka Oktober ini”, tegas Jokowi.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mengurangi tingkat kematian, untuk itu Ia mengingatkan masyarakat yang belum vaksin, harus segera melakukan vaksinasi.

“Untuk pembukaan Bali tanggal 14 Oktober ini kita masih terus rapatkan, saya bolak balik merapatkan staff untuk mematangkan pembukaan Bali. Untuk itu saya minta Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten ataupun FOrkompimda terus cek dan ricek kelapangan terutama untuk tracing dan testing, dan sehingga angka-angka real dilapangan dapat kita pantau”, papar Jokowi.

Untuk itu, Jokowi menegaskan seluruh satuan perangkat Kepala Daerah serta masyarakat agar bekerjasama dalam menjaga kondusifitas, sehingga pada tanggal 14 Oktober nanti pembukaan Bali dapat berjalan lancar dan ekonomi Bali dapat segera bangkit. (RED-MB)