Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (DPP LVRI) memberikan Bintang Penghargaan kepada beberapa tokoh pejuang masyarakat Bali, salah satunya, yaitu Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana.

Gianyar, (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (DPP LVRI) memberikan Bintang Penghargaan kepada beberapa tokoh pejuang masyarakat Bali, salah satunya, yaitu Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana. Generasi penerus diharap mewarisi api semangat perang puputan agar dapat hadapi tantangan di masa depan.

Hal itu disampaikan oleh Ari dalam sambutannya di acara “Penganugerahan Tanda Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI” di Bali, Jumat (2/8/2024). Turut hadir dalam acara tersebut Jajaran Pengurus DPP LVRI, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat LVRI Ito Sumardi, Staf Khusus Presiden: Sukardi Rinakit, Arif Budimanta dan Ayu Kartika Dewi, Anggota DPD RI Anak Agung Gde Agung, Anak Agung Oka Ratmadi (Cok Rat), Pj Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya, Pangdam Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Gubernur Bali periode 2008 – 2018, I Made Mangku Pastika, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono dan Para Penglingsir Puri se Bali.

“Puputan bukan kekalahan Puputan jalan kematian di medan pertempuran namun api perjuangannya tak kunjung padam atau “Mati Tan Tumut Pejah”. Puputan adalah Satyam Eva Jayate, perjuangan akan kepercayaan bahwa kebenaran lah yang akan menang,” tutur Ari.

Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana

“Sebagai generasi penerus, kita harus mengambil api puputan sebagai bintang penerang untuk menghadapi perjuangan kehidupan. Saat ini, kita akan menghadapi terowongan ketidakpastian, ekonomi global juga sedang tidak baik baik saja, tetapi kita harus tetap optimis. Apapun tantangan di masa depan, kita jangan pernah menyerah, selama kita terus memegang teguh api puputan kita akan terus mampu menatap menuju Indonesia raya, indonesia bahagia, dan indonesia sejahtera,” pungkas Ari.

Mewakili penerima bintang penghargaan, Ari menyampaikan rasa terima kasih kepada para veteran. Menurutnya, generasi saat ini dapat menikmati kemerdekaan karena hasil perjuangan dan pengorbanan para veteran.

Adapun, Ketua DPP LVRI HBL Mantiri mengatakan generasi penerus yang merupakan pengisi kemerdekaan akan menghadapi tantangan yang semakin tidak mudah. Menurutnya, tantangan tersebut dapat dihadapi generasi penerus jika semuanya mempersiapkan diri, bersabar, optimis, dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

“Tidak perlu panik dalam menghadapi masalah, namun sabar bukan berarti berpangku dagu,” ujar Mantiri.

Mantiri juga menyampaikan rasa hormatnya kepada para tokoh Bali yang menjadi pejuang kemerdekaan. Mantiri juga memberikan penghargaan kepada AAGN Ari Dwipayana sebagai pejabat tinggi negara yang banyak memberikan dukungan moril dan materil terhadap LVRI dan veteran Indonesia secara keseluruhan.

Untuk diketahui, DPP LVRI menganugerahkan bintang penghargaan LVRI kepada 4 tokoh Bali, yaitu: 1). Anak Agung Gde Raka (Gung Lingsir) anggota Dewan Perjuangan Rakyat kelahiran 1928 yang ikut berjuang dalam Long March saat dipimpin langsung I Gusti Ngurah Rai pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, 2) I Gusti Bagus Saputera, pejuang kelahiran 1930 yang pernah menjadi mata-mata saat melawan penjajah Belanda dan Jepang, 3) Djero Wiladja, pejuang perempuan kelahiran 1931 yang pada masa perlawanan terhadap Belanda dan Jepang di 1945 bertugas sebagai PMI di Bali, dan 4) AAGN Ari Dwipayana, ilmuwan politik yang 10 tahun terakhir mengabdikan diri menjadi Staf Khusus Menteri, Staf Khusus Presiden, dan Koordinator Staf Khusus Presiden. Ari juga merupakan Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud dan menjadi inisiator Sastra Saraswati Sewana yang telah berlangsung selama 5 tahun. (RED-MB)