Pasar Seririt
 
Buleleng (Metrobali.com)-
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Istilah ini sungguh tepat diperuntukan bagi pedagang pasar Seririt pasca terjadinya kebakaran pasar Seririt beberapa waktu yang lalu. Bagaimana tidak, pasalnya dalam proses pemindahan pedagang tersebut terendus bau tak sedap, ada dugaan terjadi pungli dalam hal mencari tempat yang dianggap strategis.
Pasca pedagang Pasar Seririt yang sebelumnya menempati jalan Gajah Mada dan A.Yani Seririt, sejak Minggu (7/9)  sudah dipindah ketempat penampungan sementara di Terminal Seririt. Para pedagang sudah berangsur-angsur mulai menempati los pasar yang dananya sebagian dibangun dari dana CSR Bank BPD Bali. Tidak hanya di terminal, los para pedagang juga disiapkan di jalan Surapati maupun jalan Udayana untuk menampung pedagang yang tidak kebagian tempat di dalam terminal.
Adanya terendus bau taksedap dalam kepindahan para pedagang ini, pelakunya diduga dilakukan oleh oknum petugas pasar dengan berbagai modus. Diantaranya menawarkan kepada pedagang lokasi-lokasi strategis yang sengaja tidak di undi pada saat proses pengundian yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan harga yang cukup mahal. Kisaran harga yang ditawarkan mulai dari angka Rp 2 juta hingga Rp 6 juta .
”Kami kecewa, lantaran ada pedagang kain yang mendapat tempat sangat strategis padahal sewaktu pengundian tempatnya tidak di situ. Bahkan, pedagang yang semestinya dalam undian mendapat satu los bisa mendapat lebih. Masih banyak lagi modus yang dilakukan termasuk melakukan proses undian los yang tidak fair” ungkap salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya disini. ”Kami takut bicara terang-terangan karena pengalaman selama ini, jika protes dan menentang oknum pegawai pasar, maka kami yang menjadi sasaran,” keluhnya.
Lantas bagaimana komentar Dirut PD. Pasar Buleleng? Menurut Dirut PD. Pasar Buleleng, Putu Gede Satwika Yadnya saat dikonfirmsi dengan tegas menolak tudingan itu. “Jika ditemukan fakta seperti yang diungkap pedagang itu, agar pedagang itu menyampaikan langsung kepada saya. Pelakunya ditindak tegas dengan pemecatan” ujarnya tegas.”Saya jamin, proses yang dilakukan mulai pengundian hingga penempatan para pedagang semua dilakukan dengan cara terbuka dan transparan” pungkas Satwika Yadnya. GS-MB