Kawah Gunung Agung yang berhasil Dipotret Tim Drone UGM-BNPB
Ilustrasi kawah Gunung Agung

Karangasem, (Metrobali.com) –

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan jika dari hasil pengamatan melalui pengideraan jauh satelit didapati jika di tengah kawah Gunung Agung terjadi pertumbuhan lava. Lava yang terus bertumbuh itu merepresentasikan adanya dorongan dari magma di dalam perut gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.
Akibatnya di tengah kawah semakin naik menyembul ke atas. “Dari deformasi yang sekarang teramati dari satelit bahwa di tengah kawah ini ada semacam pertumbuhan yang terus berlangsung. Di tengah kawah. Dari tengah terus kawah ke luar. Artinya masih Ada terus pertumbuhan lava,” ujar Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu 6 Desember 2017.
“Dari deformasi menunjukkan adanya slide inflation. Bukan di gunungnya, tapi di tengah kawah. Di sisinya agak mengembang,” tambah dia. Meski tak terlalu signifikan, namun Devy menyebut hal itu terjadi karena guncangan gempa low frekuensi yang meningkat beberapa hari belakangan. Gempa low frekuensi sendiri mengindikasikan adanya aliran fluida magma ke permukaan kawah Gunung Agung.
Itu (gempa low frekuensi) seperti memompa,” ucapnya. Hanya saja, kata Devy mengenai kawah yang semakin menyembul itu tak bisa dihitung berapa diameternya. “Tidak bisa kita ukur. Itu indikasi karena dia sedang dipompa fluida magmanya,” tutur Devy.
Jika hal it uterus terjadi, Devy tak menampik hal itu akan berakibat pada terjadinya letusan Gunung Agung. “Kalau itu terus terjadi dia bisa pecah, meletus seperti balon yang terus dipompa melebihi kapasitasnya,” katanya. (Laporan Bobby Andalan)