Tabanan, (Metrobali.com)

 

Kegiatan atau program Desa Dinas maupun Desa Adat yang mengedepankan persatuan dan semangat gotong-royong, serta mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat selalu mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Selaku Kepala Daerah, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama jajaran selalu menyempatkan diri hadir di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan dukungan.

Seperti halnya kali ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh salah satu anggota DPR RI, Wakil Bupati Tabanan, anggota DPRD dapil Kediri, Sekda, OPD terkait, Camat dan unsur Muspika Kecamatan Kediri, Kepal DTW Tanah Lot, Perbekel dan Bendesa Adat setempat, hadir langsung dalam Upacara Atiwa-tiwa Pitra Yadnya Ngaben Bersama dirangkaikan dengan upacara Dewa Yadnya dan Manusa Yadnya yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Beraban, Kediri, Minggu, (28/8) sore.

Kegiatan ini merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali sesuai Perarem adat setempat, dimana sempat mandeg karena adanya pandemi. Untuk saat ini, upacara ini menyertakan 207 Sawa Ngaben dengan biaya Rp. 2 juta per Sawa, Memukur 219 Sawa dengan biaya Rp. 1 Juta per Sawa, Ngelungah 5 dan Ngelangkir 46 dengan biaya Rp. 400 Ribu dan 350 Ribu, serta Mepandes diikuti oleh 144 orang dan Nyambutin 33 orang dengan biaya Rp. 200 Ribu per orang.

Selaku Kepala Daerah, Bupati Sanjaya mengaku sangat bahagia sekali bisa berada di tengah masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang positif. “Saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi, memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya buat krama, apalagi konsep dalam membangun dan konsep upakara sudah sangat luar biasa sekali. Terlihat, ada Upacara Pengbenan, Memukur, Ngelangkir, Mepandes juga Nyambutin, apalagi sudah tertuang dalam Perarem Adat dan dengan biaya gotong-royong yang sangat murah,” ujar Sanjaya.

Hal ini dikatakan Sanjaya patut disyukuri, karena saat ini bisa melakukan upacara yang sedemikian rupa setelah hampir 2,5 tahun dilanda pandemi. Dimana, sesuai intruksi Pusat bahwa aktivitas keagamaan tidak diperbolehkan selama pandemi dan harus ditaati. Sehingga, memasuki masa peralihan dari pandemi ke endemi ini, euforia masyarakat sangat besar dalam melaksanakan kegiatan keagamaan salah satunya adalah Ngaben Bersama ini. Hal inilah dikatakannya harus mendapat apresiaisi dan terus mendapat kawalan dari Pemerintah, khususnya Tabanan.

Disamping itu, Sanjaya juga sangat memuji konsep Karya yang dilaksanakan Desa Adat Beraban. “Konsep ini sangat luar biasa membantu krama. Kalau dulu Ngaben secara pribadi bisa habis uang 100 juta, 150 juta, bahkan 200 juta habis dalam waktu seminggu maupun lebih untuk Pengabenan dan lain-lain. Banyak juga masyarakat kita yang melaksanakan upacara tersebut dengan cara menjual propertinya, seperti aset tanah, bangunan dan lain-lain untuk menebus utang kepada leluhur. Namun dengan konsep ini, kita bisa menghemat biaya dalam melaksanakan upacara,” imbuh Sanjaya.

Untuk itu, orang nomer satu di Tabanan itu meminta kepada masyarakat agar selalu menyamakan persepsi terkait pelaksanaan upacara, sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak. Sanjaya juga menyebutkan, sebenarnya yang membuat Karya itu mahal adalah diri kita sendiri. Tapi kalau diorganisir seperti saat ini dan dengan kebersamaan, maka niscaya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Sanjaya juga menekankan, agar kekompakan dengan penuh rasa persatuan dari masyarakat tetap dipertahankan menuju pembangunan-pembangunan kedepan. “Tiada surut-surut saya minta kepada masyarakat, agar tetap jaga kekompakan, kebersamaan dan persatuan, baik antar pemerintah dan masyarakat. Mari selalu kompak bersatu mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Mari kita tetap bersama-sama membangun Tabanan yang kita cintai ini,” tegas Sanjaya di akhir sambutannya.

Atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran dalam memberikan dukungan, I Made Sumawa selaku Ketua Panitia, mewakili seluruh masyarakat Beraban, mengucapkan terimakasih atas kedatangannya dalam kegiatan yang dipusatkan di Wantilan Desa Beraban tersebut. Pihaknya juga mengatakan sangat mensyukuri, pandemi kian melandai sehingga mampu melaksanakan karya yang telah ditunda hampir selama kurang lebih 2 tahun. Dimana, kegiatan ini mengambil tingkatan Sawa Prenawa yang puncak pengabenan dilaksanakan pada 19 Agustus 2022 lalu, dan 27 Agustus 2022 Memukur, kemudian Metelu Bulanan dan Mepandes setelahnya.

Dalam kegiatan Pengabenan ini, pihaknya melibatkan seluruh Krama Adat Beraban, sehingga semakin meringankan beban masyarakat karena dilakukan Ngayah secara bergilir per Krama Adat. “Tiang merasa berbahagia atas kehadiran Bupati beserta jajaran. Tiang meminta doa restu agar karya yang kami laksanakan lancar seauai harapan, begitupun kami selalu mengharapkan tuntunan dari Bupati beserta jajaran dalam setiap pembangunan yang kami lakukan,” ucapnya.

Sumber : Humas Tabanan

Editor : Sutiawan