Jembrana (Metrobali.com)-

Malang benar nasib Ni Ketut Suasih (41), seorang buruh tukang cat dari Banjar Baluk I Desa Baluk, Negara. Pasalnya saat mengecat diatas, teras tempat pijakan kaki ambruk. Akibatnya Suasih jatuh kebawah dan mengalami luka berat.

Dari informasi di lapangan, Kamis (5/9) kejadian tersebut terjadi Rabu (4/9) sekitar pukul 16.20. Saat itu bangunan milik Dwi Antari, warga Kelurahan Lelateng, Negara sedang dicat oleh tiga buruh tukang cat yang kesemuanya wanita. Saat kejadian Suasih sedang mengecat dibagian atas toko, sementara dua temannya mengecat di bagian bawah. Tiba-tiba teras yang diinjaknya itu ambruk, sehingga Suasih terjun bebas ke bawah.

Akibatnya Suasih mengalami fraktur atau patah pada tulang lengan atas tangan kiri dan kanan dan patah tulang pada rahang bawah. Sementara dua orang buruh lainnya  yakni dari Banjar Awen Mertasari Kelurahan Lelateng dan dari Desa Dangin Tukadaya selamat. Satu diantaranya yakni Ni Ketut Siram (55) dari Desa Dangintukadaya, Jembrana hanya mengalami luka lecet ringan.

Pemilik toko, Dwi Antari, saat ditemui di rumahnya, Kamis (5/9) mengatakan bangunan toko miliknya itu dikerjakan oleh Abdurahman, seorang pemborong dari Desa Candikusuma Kecamatan Melaya. “Saat kejadian saya berada disana mengecek bangunan yang hampir rampung. Karena ada yang kurang, saya minta segera diselesaikan. Pak Abdurahman tahu-tahu sudah ada diatas dan berdiri diatas teras. Tiba-tiba teras itu ambruk, tukang cat yang ada diatas juga ikut jatuh” jelas Dwi Antari.

Kemudian buruh yang mengalami luka-luka dan patah dibawa ke RSUD Negara. Setelah di cek Suasih lalu dirujuk ke RS Sanglah Denpasar. Namun atas permintaan keluarga Suasih dibawa berobat pijat ke Banyuwangi.

Jatuhnya teras toko itu diduga akibat konstruksi bangunan yang kurang baik dan asal-asalan. Pasalnya dari pengamatan di lokasi, tembok bangunan toko yang hampir rampung itu, dibagian atas nampak  retak dan pecah. Sementara dari kejadian itu, pemilik toko mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Sementara itu, Pemborong bangunan toko, Abdurahman, saat dihubungi melalui handphone untuk konfirmasi, tidak diangkat. Bahkan saat dihubungi kembali juga tidak diangkat. MT-MB