Foto : Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyerahkan dua kontrak politik dalam kampanye di GOR Nusa Penida, Selasa (8/5/2018).

 

 

Klungkung (Metrobali.com)-

Ribuan warga Nusa Penida menghadiri kampanye pasangan  Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) di GOR Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa (8/5/2018. Turut hadir pula pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Nomor Urut 2, Nyoman Suwirta dan Made Kasta (Suwasta), Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung Wayan Baru dan sejumlah tokoh KRB (Koalisi Rakyat Bali).

Saat berorasi dan menyampaikan program-program Nawacandra, Rai Mantra kembali menegaskan komitmennya terkait masa depan masyakarat, alam, dan budaya Bali. Rai Mantra juga menyerahkan dua kontrak politik sebagai bukti komitmen tersebut kepada perwakilan tokoh masyarakat Nusa Penida, NengahSetar. Dua kontrak politik ini terkait penolakan reklamasi Teluk Benoa dan peningkatan bantuan dana Desa Penekanan menjadi Rp 500 juta.

Terkait kontrak politik ini, Rai Mantra menegaskan komitmen dan keseriusan pasangan Mantra-Kerta dalam merawat dan melestarikan lembaga tradisional di Bali, seperti Desa Pakraman, Banjar dan Subak.

Khusus untuk Desa Pakraman, Mantra-Kerta berkomitmen mengucurkan bantuan sebesar Rp 500 juta tiap tahunnya untuk masing-masing Desa Pakraman. Adapun saat ini, bantuan untuk Desa Pakraman sebesar Rp225 juga per tahun.

Untuk bantuan bagi Desa Pakraman ini, Mantra-Kerta juga sudah membuat kontrak politik sebagai bukti komitmennya, yang ditandatangani di atas meterai 6000, pada tanggal 5 Mei 2018.

Selain itu, Rai Mantra juga menegaskan komitmennya untuk menjaga alam dan masyarakat Bali. Salah satunya adalah dengan sikap tegas menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Tanggal 5 Mei kemarin, saya bersama Pak Sudikerta sudah menandatangani surat untuk Presiden Jokowi, terkait sikap kami menolak reklamasi Teluk Benoa. Surat tersebut sudah diterima pihak Istana Presiden, tanggal 7 Mei kemarin,” jelas Rai Mantra.

Selain surat kepada Presiden Jokowi, Mantra-Kerta juga membuat kontrak politik sebagai bukti komitmennya menolak reklamasi Teluk Benoa, yang ditandatangani di atas materai 6000, pada hari yang sama.

 

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha