Klungkung, (Metrobali.com)

Beberapa waktu yang lalu, akses jalan menuju tempat melukat Tirta Pasekan ini sempat mengalami abrasi akibat banjir yang terjadi pada aliran air Tukad Unda, dan berkat bantuan BWS dan Masyarakat Desa Akah, sehingga penataan pada Tirta Pasekan dapat dilakukan dan akses menuju Tirta Pasekan sudah bisa dilalui.

Tirta Pasekan ini dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat digunakan untuk melukat pada wanita yang sedang mengandung. Sementara masyarakat sekitar menggunakan Tirta Pasekan pada saat Pujawali Ida Bhatara Mesucian, Ida Bhatara akan tedun ke Beji Tirta Pasekan untuk nunas tirta beji dan untuk melukat.

Bertepatan dengan Rahina Purnama Karo,  Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Ny. Sri Kasta melaksanakan kegiatan melukat pada Tirta Pasekan bertempat di Banjar Sangging Desa Akah, Jumat (12/8) sore. 

Salah satu Warga asal Nusa Lembongan Surya Wirawan yang melukat disaat bersamaan dengan Wabup Kasta menyampaikan bahwa dirinya dan keluarga pertama kali melukat ditempat tersebut, dan dirinya merasakan aura religius yang bagus dan nyaman pada saat melukat di tempat tersebut. “Ini pertama kalinya saya dan keluarga melukat ke tempat ini, dan aura religius Yang bagus dan nyaman dari tempat ini dapat saya rasakan saat saya melukat,” ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan I Nengah Pasek Tangkas warga asal banjar Pengalon Desa Antiga Desa Adat Angantelu yang melaksanakan kegiatan serupa. 

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta selaku salah satu tokoh masyarakat Desa Akah menyampaikan bahwa banyak masyarakat dari luar Klungkung yang melukat ke tempat ini, namun akibat banjir yang terjadi membuat kerusakan pada akses menuju tempat ini yang menyebabkan untuk sementara Tirta Pasekan tidak bisa dimanfaatkan sebagai tempat melukat. 

“Dengan adanya bantuan dari BWS dan masyarakat Desa Akah, kedepannya semoga Tirta Pasekan dapat digunakan dalam membantu keberadaan Desa Wisata Akah,” harap Wabup Kasta. 

Lebih lanjut Wabup Kasta berpesan kepada masyarakat umum yang ingin melukat agar menjaga etika ketika melaksanakan prosesi melukat. 

“Minimal menggunakan pakaian adat pada saat melukat dan mari bersama -bersama kita jaga keasrian dan kebersihan tempat melukat ini,” pesan Wabup Kasta. (Humasklk/Cok)