Klungkung ( Metrobali.com )

 Akibat hujan lebat yang turun beberapa hari khususnya di wilayah Klungkung mengakibatkan tembok penyengker ( pembatas ) Panti Asuhan Dharma Jati yang ada di Desa Bakas Jebol hingga menutupi jalan raya jurusan Banjarangkan Klungkung – Tembuku Bangli sempat mecet total. Namun sejauh ini tidak sampai memakan korban baik anak-anak panti asuhan yang saat kejadian sedang melakukan aktifitas belajar. Kejadian tersebut diketahu pada selasa ( 24/12 ) sekira pukul 10.00 wita.

 Terpantau saat Metrobali.com datang ke lokasi longsornya tembok yanag ada di pintu masuk sebelah timur sudah ambruk menutupi seluruh jalan raya. Kendaraan baik roda dua maupun mobil pribadi dan angkot dari arah berlawanan tidak bisa bergerak alias macet total. Mendengar adanya tembok penyengker longsor Panti Asuhan roboh dengan cepat pihak Dinas PU Pemkab Klungkung yang dikoordinir Wakil Bupati Made Kasta langsung turun kelokasi dan Kasta langsung meminta bantuan alat berat kepada pengusaha yang ada untuk membersihkan bongkahan tembok yang menutupi seluruh badan jalan.  

 Sementara pemindahan dan pembersihan bongkahan tembok penyengker memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 6 jam. Tembok penyengker itu sejatinya setinggi 15 meter yang diatas tembok penyengker tersebut ada balai kulkul setinggi 5 meter terlihat rata setelah longsor diguyur hujan lebat dari pagi harinya. Salah satu anak panti asuhan mengaku kalau saat kejadian dirinya bersama teman yang lain sedang mengikuti kegiatan belajar dan tiba tiba terdengar suara gemuruh hingga kita semua keluar untuk melihat.  “Tiba tiba terdengar suara gemuruh seperti bunyi brug…cukup keras,” ujarnya.

 

Wabup Made Kasta di sela – sela mengawasi pembersihan bongkahan menyampaikan kalau dimusim hujan ini agar warga lebih waspada. apalagi di kawasan yang rawan longsor. “Jalu Bangle–Tohpati, banjarangkan rawang longsor kami berharap warga agar berhati hati,” pinta Wabup Made Kasta disela sela pembersihan meterial sambil mengatakan kalau kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa hanya saja kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

 Made Kasta sendiri sempat menjenguk anak anak panti untuk diminta tenang karena bongkahan tembok yang menutupi jalan raya sedang dibersihkan. Usai memantau pembersihan Kasta sendiri sempat menuju Pasar Galiran untuk mengecek keberadaan didalam pasar. Didalam pasar yang baru ditempati pedagang itu ditemukan atap yang ada bocor hal itu sempat dikeluhkan para pedagang karena dagangan mereka basah. Dengan melihat kenyatan seperti itu Kasta langsung menegur Dinas Koprasi dan UKM Komang Dharma Suyasa serta Kadis PU Anak Agung Ngurah Agung untuk segera diperbaiki. SUS-MB