Denpasar  (Metrobali.com)-

 

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar menggelar temu informasi bersama konselor Kota Denpasar di Hotel Puri Ayu, Jalan PB Sudirman, Kamis (11/8)

Kegiatan ini dibuka secara simbolis oleh Wakil Walikota Denpasar yang juga Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Turut hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, perwakilan dari Yayasan Spirit Paramacitta, serta anggota konselor aktif se – Kota Denpasar.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutanya menyampaikan, untuk menekan jumlah penyebaran HIV/AIDS di Kota Denpasar merupakan tanggungjawab bersama. “Ini merupakan tantangan kedepan dalam mewujudkan tujuan penanggulangan HIV/AIDS yaitu  Getting Three  Zero 2030 yakni meniadakan kasus baru, meniadakan kematian karena AIDS serta meniadakan diskriminasi pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat dilakukan dengan jalur cepat (Fast Track  95 – 95 – 95) yakni dengan mensyaratkan 95 persen ODHIV mengetahui status HIVnya, 95 persen ODHIV yang tahu statusnya mendapat pengobatan ARV serta 95 persen ODHIV yang mendapat ARV virusnya tersupresi viral load. Salah satu upaya tersebut adalah deteksi dini untuk mengetahui status HIV seseorang melalui konseling dan test HIV sukarela atau (VCT).” tegasnya

          Lebih lanjut disampaikan, Program Voluntary Councelling and Testing (VCT) harus dijadikan komponen utama strategi penanggulangan  HIV/AIDS. Program VCT merupakan pintu masuk dalam membantu masyarakat mendapatkan akses ke semua pelayanan. Dengan terbukanya akses, maka kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat dapat dicapai sehingga proses perubahan perilaku dapat diarahkan pada perilaku yang lebih sehat. VCT harus dilakukan secara professional oleh mereka yang kompeten sehingga mereka yang membutuhkan pelayanan dapat menerima layanan dengan baik tanpa adanya stigma dan diskriminasi.

          Sementara Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, saat ditemui usai acara mengatakan, adapun tujuan diadakanya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota konselor dalam melakukan konseling, mengetahui permasalahan yang dihadapi konselor, sharing pengalaman antar konselor sehingga dapat meningkatkan profesionalisme konselor dalam pelayanan VCT serta layanan kesehatan lainya. Serta bagaimana peran konselor dalam meniadakan stigma dengan melakukan edukasi di masyarakat.

 

Sumber : Humas Pemkot Denpasar