Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat menyapa warga.

Denpasar (Metrobali.com) –

Hingga saat ini pembangunan di Bali masih belum merata. Infrastruktur yang ada di Bali Selatan tidak sebanding dengan pembangunan yang ada di Bali Utara dan Timur. Ketimpangan pembangunan ini juga berdampak pada tidak meratanya kue kesejahteraan masyarakat Bali. Untuk itu pemerataan pembangunan ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang belum bisa dipecahkan pemimpin Bali terdahulu dan akan tetap menjadi pekerjaan rumah berat bagi pemimpin mendatang.
Menyikapi tantangan pembangunan Bali ini,  pasangan calon (paslon) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta mengklaim Nawacandra yang menjadi program unggulannya bisa mengurai benang kusut ketimpangan pembangunan pulau Dewata. Namun menurut Rai Mantra, publik sering salah kaprah memaknai program Nawacandra ini.
Ditegaskan kembali angka 9 itu merupakan angka kesucian. Namun selama ini orang memberikan penjelasan yang salah kaprah karena Nawacandra bisa diterjemahkan ada 9 bulan. Padahal secara filosofis Nawacandra adalah bulan yang bisa menerangi 9 kabupaten di Bali. “Secara filosofis Nawacandra itu bulan yang menerangi 9 kabupaten dan kota di Bali. Bukan berarti 9 bulan. Nawacandra adalah program untuk pemerataan pembangunan di 9 kabupaten/kota di Bali,” tegas Rai Mantra,  Senin (19/3/2018).


Rai Mantra menerangkan, bulan yang menerangi 9 kabupaten dan kota di Bali yang dimaksud adalah pemerataan pembangunan. Bulan itu akan menyinari kabupaten dan kota yang dianggap masih gelap. Bila pemerataan sudah bisa dilakukan maka saat itulah lahir sinar bulan dalam kegelapan.
“Mengapa bukan matahari karena matahari itu terlalu panas. Kalau bulan itu sejuk. Ini banyak interpretasi. Namun yang pasti yang paling pertama adalah politik dan demokrasi dalam memilih pemimpin itu tidak boleh panas. Politik itu tidak boleh panas, tidak ada kekerasan, politik dalam mencari pemimpin itu harus selalu sejuk sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas,” ujarnya. Dengan politik yang sejuk maka akan melahirkan pemimpin yang sejuk untuk membangun Bali yang berkualitas. Sinar bulan ini bisa sama rata dan dibangun sesuai dengan potensi kekurangan dan kelebihan yang ada.
Sementara itu ada sembilan program unggulan dalam Nawacandra yang diusung pasangan Mantra-Kerta seperti bantuan biaya operasional pendidikan paripurna 12 tahun dan beasiswa dalam maupun luar negeri bagi siswa berprestasi (Kartu Cerdas Nawacandra).  Ada pula bantuan biaya kesehatan paripurna dan pelayanan kesehatan ke rumah-rumah (Kartu Sehat Nawacandra) serta gratis biaya ngaben,  nyekah dan metatah massal (Kartu Yadnya Nawacandra).
Di bidang pertanian digagas Kartu Tani Nawacandra yang berupa program seperti gratis pupuk organik dan donasi pajak bumi dan bangunan tanah sawah produktif. Di bidang agama dan budaya digagas perbaikan pura dan pembangunan art center seluruh Bali.  Di bidang ekonomi  akan digalakkan bedah rumah dan bedah warung untuk pengembangan ekonomi kreatif,  penguatan LPD,  pasar desa dan UMKM. Sedangkan di bidang pembangunan infrastruktur akan diupayakan realisasi bandara internasional Bali Utara,  jalan tol,  monorel, world trade center,  pelabuhan kapal pesiar dan stadion internasional. Di bidang pemerintahan juga diupayakan inovasi dan peningkatan pelayanan publik yng bersih dan bebas korupsi.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Nyoman Sutiawan