Wakil Gubernur Sudikerta

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebagai daerah tujuan pariwisata, pertumbuhan ekonomi Bali sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ketergantungan  akan kinerja pariwisata memegang peran penting pada situasi perekonomian Bali, sehingga keadaan ekonomi negara-negara asal wisatawan sudah dapat dipastikan akan asal banya berpengaruh. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta saat menghadiri  forum koordinasi kebijakan ekonomi keuangan di swiss Bell Hotel Watujimbar Denpasar, Selasa (9/9). 

Lebih jauh dikatakan seiring dengan membaiknya perekonomian nasional dan mulai pulihnya perekonomian global, perekonomian Bali tahun 2013 tumbuh lebih cepat yaitu sebesar 6,02% dan triwulan II 2014 diperkirakan tumbuh pada kaisar 5,6% sampai 5,9%. Pulihnya perekonomian dunia dan meningkatkan daya beli masyarakat global mampu mendongrak kembali ekspor Bali yang pada gilirannya berimbas pada meingkatnya kinerja sektor terkait seperti industri, pertanian dan jasa. Membaiknya perekonomian Bali di tahu­­n 2014 tercermin juga dari membaiknya posisi perdagangan luar negeri.

Pergerakan inflasi di Bali tahun 2014 menunjukan fluktuasi yang stabil rata-rata inflasi bulanan sebesar 0,2% atau inflasi sampai Juli 2914 sebesar 3,84%. Agar target inflasi Bali yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar 5,70% tidak terlampaui, maka dalam 5 bulan ke depan tingkat inflasi maksimum diperbolehkan sebesar 0,60% per bulan. Ditengah keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, Bali masih dihadapkan dengan beragam permasalahan seperti persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan masih menjadi isu utama dalam pembangunan ekonomi di Bali, bila tidak dilakukan upaya penanggulangan akan menimbulkan dampak seperti menurunnya kualitas SDM.

Dalam pertemuan yang menghadirkan Kepala Bank Indonesia Wilayah III Bali Nusra, Kanwil Ditjen PBN Provinsi Bali dan Ketua Tim Inflasi di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, Wagub Sudikerta berharap unsur-unsur pemerintah terkait baik itu kepolisian, imigrasi, bea cukai juga ikut terlibat untuk mengantisipasi dengan menggelar operasi pasar dan pasar-pasar murah. Sudikerta  juga menghimbau  para pedagang untuk tidak melakukan penimbunan stok barang agar tidak membuat harga menjadi naik yang bermuara pada terjadinya inflasi.

Sudikerta juga memastikan rencana kenaikan BBM bersubsidi berpotensi untuk mempengaruhi angka inflasi di Bali , untuk itu ia meminta Tim TPID di seluruh Kabupaten / Kota bekerja keras mengantisipasi kemungkinan ini. Pembangunan di sektor pertanian juga menjadi sorotan, untuk itu SKPD terkait diminta semakin serius mengoptimalkan program unggulan Bali Mandara seperti Simantri, Gerbangsadu dan Jamkrida agar dapat menggerakan ekonomi kerakyatan yang akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.  RED-MB