?

Wayan Gede Nasa alias Pak Nanu, didampingi Kepala Dusun Palarejo, Desa Ekasari Made Suarta, Jumat (2/10).

Jembrana (Metrobali.com)-

Ribuan tanaman penghijauan di areal Bendungan Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, dibakar orang tak dikenal. Akan aksi tersebut, sejumlah warga setempat melakukan protes.

“Kami duga ini bukan kebakaran, tapi sengaja dibakar. Kalau tidak, kemana pohon yang kami tanam. Disini ada tiga bekas pembakaran. Salah satunya ditempat penanaman pohon penghijuannya oleh pejabat” ujar Wayan Gede Nasa alias Pak Nanu, didampingi Kepala Dusun Palarejo, Desa Ekasari Made Suarta, Jumat (2/10).

Pemrakarsa penghijauan di areal Bendungan Palasari yang juga warga setempat mengatakan, sebelumnya pada bulan Pebruari 2015 lalu pihaknya telah menanam 7.500 pohon penghijauan seperti sawo kecik, trembesi dan mahoni yang ditanam disekitar Bendungan Palasari.

Penanaman tersebut juga dihadiri Kakan Kesbangpol Pemkab Jembrana mewakili Bupati Jembrana, Kapolsek Melaya mewakili Kapolres Jembrana, Camat Melaya, TNI, Polri, beberapa pimpinan LSM, Sispala, anggota Subak Gede dan masyarakat.

“Bibitnya bantuan dari BPTH (Balai Pembibitan tanaman hutan). Sekarang hanya tinggal seperuhnya saja. Padahal tujuan kami hanya ingin menghijaukan areal Bendungan Palasari, tidak ada maksud lain. Apalagi Bendungan Palasari merupakan objek tujuan wisata” tandasnya.

Menurutnya, selain pohon penghijauan, 50 tanaman pohon jepun jepang dalam pot dari 250 pohon jepun jepang yang ditaruh disekitar bendungan juga hilang.

“Kami heran, kenapa bisa hilang. Bagaimana tanggungjawab petugas di bendungan ini. Padahal tujuan kami supaya sekitar bendungan asri dan enak dipandang mata, tidak gersang seperti ini” ungkapnya.

Sementara itu, Perbekel Ekasari Gede Puja saat dikonfirmasi mengaku pernah mendengar ada tanaman terbakar. Namun pihaknya tidak mengetahui pasti apakah dibakar atau terbakar.

“Pastinya saya tidak tahu. Saya sempat menanyakan kepada kepala bendungan, Pak Slamet, tapi ia juga bilang tidak tahu” terangnya.

Sementara itu, Penanggungjawab Bendungan Palasari, Slamet belum bisa dikonfirmasi. Pasalnya, saat dihubungi, ponselnya dalam kondisi tidak aktif. MT-MB