Jembrana (Metrobali.com)

 

Paguyuban Seniman Muda (PSM) Jembrana, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana tampil pada utsawa (parade) Gong Kebyar Dewasa, Pesta Kesenian Bali ke-46 di panggung terbuka Ardha Candra, kawasan Art Center Denpasar, pada Rabu (3/7).

PSM Jembrana merupakan perhimpunan seniman-seniman muda dari 5 Kecamatan di Kabupaten Jembrana, yang bergerak dalam bidang seni pertunjukan untuk melestarikan Seni Budaya Bali serta dapat mengharumkan tanah kelahiran Jembrana.

Dengan membawakan Tabuh kreasi Pepanggulan Sikut Oton, Tabuh Kreasi Kekebyaran Ceburan Mesehe dan menjadi pamungkas Fragmentari Wiweka Ala, PSM Jembrana sukses tampil dihadapan ribuan penonton.

Penampilan dibuka dengan Tabuh kreasi Pepanggulan Sikut Oton dimana tabuh kreasi ini memiliki makna berputar mengikuti alur sesuai perhitungan hari. Berdasarkan lelintangan, kelahiran manusia memiliki sikut/siklus pada wewaran.

Redite Paing Matal menjadi hari kelahiran (oton) pencipta yang dihitung melalui pewarigaan, sehingga akan menemukan hasil wewaran yang sama dengan siklus sebelumnya. Fenomena ini menjadi daya rangsang pencipta dalam mengeksplorasi wewaran melalui formulasi angka 9, 5 dan 7 sebagai urip pada saptawara, pancawara, dan wuku sehingga terbentuk sebuah pola ritme, melodi, dan siklus kolotomik yang berbeda, namun bertemu pada kelipatan yang sama.

Pemetasan dilanjutkan dengan Tabuh Kreasi Kekebyaran Ceburan Mesehe. yang merupakan Bentuk imajinasi dan implementasi dari objek Air Terjun Mesehe yang terletak di Banjar Pasatan, Desa Pohsanten ini dipercaya sebagai tempat mistis karena keberadaannya yang cenderung “maya”.

Hal tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gerak tari dan musik yang enerjik, ritmis, dinamis, dan ekspresif sehingga dapat menggambarkan pesona dari “Ceburan Mesehe”.

Selanjutnya pada penampilan pamungkas,
Fragmentari Wiweka Ala yang Menggambarkan Pan Balang Tamak yang licik sehingga menjadi bulan-bulanan masyarakat yang tidak suka dengan kelicikannya.

Berkat kecerdasan dan kemampuan dalam menyusun siasat mampu mengalahkan warga dalam segala hal kegiatan serta selalu dapat terhindar dari segala bentuk denda dan iuran. Bahkan hingga ajalnyapun la masih bisa mengelabui warga yang mengakibatkan sang raja turut menemui ajal.

“Cara tiukè marai, Dueg ngaba sinah maguna, Belog ngawigunayang sinah ngaè ala”. Demikian kiranya kata yang tepat sebagai penggambaran potensi diri (Wiweka) seseorang yang disalah gunakan sehingga justru merugikan diri sendiri dan masyarakat.

Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna mengaku bangga atas penampilan yang disungguhkan oleh Duta Kabupaten Jembrana khususnya Paguyuban Seniman Muda (PSM) Jembrana, Kelurahan Tegal Cangkring.
“Saya mengapresiasi penampinal Paguyuban Seniman Muda (PSM) Jembrana, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo. Semoga ditahun depan bisa menampilkan gong kebyar yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara menyampaikan Kabupaten Jembrana mengirim duta gong kebyar dewasa dari PSM Jembrana, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo.

Pada penampilannya, sanggar ini menampilkan tiga materi yang sangat bagus. “Persiapan sudah dilakukan latihan selama tiga bulan lebih. Kami sangat mengapresiasi, duta Jembrana tampil hebat dan layak tampil di PKB tahun 2024 ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerjasama sehingga pementasan ini dapat berjalan baik dan sukses ,” pungkasnya. (Humas Jembrana)