Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi saat membuka “Pelatihan Manajemen Olahraga Modern” di GOR Lila Bhuana Denpasar, Sabtu 24 Februari 2018/MB
Denpasar, (Metrobali.com) –
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi menarget mencetak 100 ribu pelatih, juri dan wasit untuk seluruh cabang olahraga di Indonesia dengan lisensi internasional. Ia mengaku sedih kala mengetahui dari 1.200 wasit dan juri di ajang Olimoiade lalu, hanya dua orang perwakikan dari Indonesia.
“Kalau saya tidak salah itu dua. Satu juri, satu wasit. Negeri dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, bangsa yang besar ini hanya dua saja perwakilan juri dan wasit dari Indonesia di Brasil lalu. Nangis kita,” kata Imam saat membuka “Pelatihan Manajemen Olahraga Modern” di GOR Lila Bhuana Denpasar, Sabtu 24 Februari 2018.
Melalui pelatihan yang mengambil tema “Sukses Manajemen, Sukses Prestasi” itu Imam berharap pelatih, juri dan wasit dari seluruh cabang olahraga di Indonesia harus memiliki lisensi internasional. Dengan begitu, para pelatih, wasit dan juri itu bisa berkiprah di kancah event internasional.
“Lisensi dinaikkan, sehingga bisa menjadi wasit, pelatih dan juri internasional. Inilah salah satu upaya kita untuk meng-upgrate itu. Itu misi kami. Pelatih tidak cukup hanya di klub, di cabang-cabang olahraga saja. Pelatih, juri dan wasit harus punya lisensi internasional. Sehingga, suatu saat kita kirim ke internsional,” harap dia.
 
Ia meminta kepada kepada semua pihak agar penyelenggaraan pelatihan yang diinisiasi dapat mengubah mindset insan olahraga Indonesia. “Saatnya kita mewarnai dunia dengan olahraga. Begitu juga dengan atlet, bermimpi-lah meraih emas di Sea Games, Asian Games, Olimpiade dan ajang internasional lainnya. Tidak cukup hanya di PON,” ungkapnya. 
 
Bahkan, ke depan Imam berharap pelatihan ini ini juga menjadi bagian dari uji kompetensi pelatih, wasit dan juri. “Akhir 2018 ini saya ingin 100 ribu pelatih, juri dan wasit yang berlisensi inteenasional. Saya minta kepada seluruh federasi agar pada Asian Games ini wasit kita, juri kita harus banyak memimpin. Pemerintah sekarang punya dana. Dan, akhir tahun 2018 saya ingin mencetak 100 ribu wasit, pelstih dan juri yang berlisensi internasional agar bisa memimpin kejuaraan dunia,” ucap Imam. JAK-MB