Buleleng, (Metrobali.com)

Sejak dinaikannya Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, secara bertahap berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Malahan hal yang miris terjadi adalah kesulitan untuk mendapatkan atau membeli BBM. Seperti yang dikeluhkan Kelompok Nelayan ‘Arta Bakti Baruna dan Candi Segara’ Dea Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Para kelompok nelayan ini mengeluhkan susahnya mendapatkan BBM di SPBU, karena harus membawa rekomendasi dari desa dan surat pengantar dari Dinas Perikanan dan Kelautan. Bahkan dengan membawa rekomendasipun terkadang tidak diberikan.

Keluhan ini disampaikan saat Kapolres Buleleng AKBP I Made Dhanuardana, S.I.K., M.H., melaksanakan Jumat Curhat pada Jumat, (5/1/2023) di Desa Bondalem Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Kapolres Buleleng menyampaikan tujuan dilaksanakan “Jumat Curhat” adalah untuk menginginkan adanya informasi-informasi tanpa ada penghalang atau sumbatan-sumbatan yang dapat disampaikan langsung oleh masyarakat terkait dengan keamanan dan hal-hal yang lain.

“Terkait dengan sulitnya pihak nelayan mendapatkan BBM di SPBU, nanti Kapolsek Tejakula AKP IB Astawa, S.H., bersama dengan Bhabinkamtibmasnya akan melakukan koordinasi dengan pihak SPBU. Bahkan mengawal para nelayan saat membeli BBM, agar para nelayan dapat dibantu dalam pembelian BBM. Hal ini juga banyak dikeluhkan para nelayan lainnya”, ucap tegas Kapolres Dhanuardana.

Tidak hanya para nelayan yang menyampaikan curhatan, Ketua Pecalang Desa Bondalem Nyoman Sugiarta yang juga selaku Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di Pantai Bondalem juga memberikan curhatan. Dikatakan pecalang didalam membantu keamanan didesa, selalu aktif bersama-sama dengan pihak ke kepolisian mengamankan setiap ada kegiatan Agama maupun kegiatan lainnya yang ada di Desa.

“Kami pecalang tidak semua memiliki baju rompi yang menunjukkan keberadaan pecalang saat melaksanakan tugas di lapangan. Berkenan kiranya Kapolres Buleleng memberikan 20 baju rompi untuk pecalang, karena sebelumnya pihak Polda Bali sudah memberikan bantuan 20 baju rompi”, pinta Nyoman Sugiarta.

Dengan adanya hal ini, Kapolres Dhanuardana mengatakan terhadap permohonan pecalang, dalam waktu yang singkat akan diberikan bantuan 20 baju rompi.

Sedangkan Kelian Desa Adat Bondalem Jro Nyoman Sudiarta memberikan apresiasi kepada Kapolres Buleleng atas pelaksanaan “Jumat Curhat”. Karena meenurutnya sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Sesungguhnya masyarakat sangat memerlukan perhatian dari pihak Kepolisian yang bisa menerima langsung keluhan ataupun curhatan yang terjadi di masyarakat. Kemudian terhadap bahaya Narkoba, sangat merusak generasi penerus bangsa. Kami berharap untuk Polres Buleleng dapat menindak pelaku narkoba dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta tidak ada yang tebang pilih”, ujarnya.

Menyikapi hal ini, Kapolres Dhanuardana secara tegas menyampaikan, untuk kasus Narkoba akan ditindak tegas dan tidak tebang pilih. Dan diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama memberantas peredaran Narkoba.

“Berikan informasi yang cepat kepada pihak Kepolisian untuk nantinya dapat ditindak lanjuti. Dan jangan pernah coba-coba terhadap Narkoba nanti akan ketergantungan bahkan sangat berbahaya bagi pemakainya”, pungkasnya.

Diujung kegiatan “jumat curhat”, Kapolres Buleleng yang didampingi Kapolsek Tejakula memberikan tali kasih berupa pemberian sembako kepada kelompok nelayan yang dihadiri 20 orang. GS