foto-surya-1
Buleleng, (Metrobali.com) –
Helatan Pilkada Buleleng tinggal sebulan lagi, para kandidat sudah memasuki titik kulminasi dalam melakukan kampanye. Seperti yang dilakukan pasangan calon (Paslon) perseorangan (Independen) Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya, pada Rabu (4/1) melakukan kampanye terbuka di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan di Desa Bondalem, Kcamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Mereka itu didampingi partai pendukungnya yakni Partai Golkar dengan menghadirkan Sekretaris DPD I Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, dan Ketua DPD II Partai Golkar Buleleng, Putu Singyen serta fraksi dan kader Golkar lainnya.
Kehadiran Paslon Dewa Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya ini sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat, sehingga tidak mengherankan masyarakat begitu antusiasnya dan mengelu-elukan pasangan ini agar bisa memenangkan Pilkada Buleleng yang dilaksanakan 15 Pebruari 2017 mendatang.
Dihadapan ratusan massa, Paslon SURYA mengungkapkan program unggulannya yang dikenal dengan nama Program Tridatu berupa program Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Pekerjaan . “Kami sangat berterima kasih atas antusias masyarakat mendengarkan program Tridatu ini, dan diharapkan secara sadar melakukan perubahan dan memenangkan SURYA di Pilkada Buleleng 2017” ujar Dewa Sukrawan
Lebih lanjut Dewa Sukrawan mengatakan program Tridatu yang disampaikannya itu merupakan program mensinergikan antara program kabupaten, provinsi dan pusat. Hal itu dilakukan mengingat selama ini terlah terjadi ketimpangan pembangunan antara Bali Utara dengan Bali Selatan.”Kesenjangan pembangunan utara dan selatan akan dirubah dengan mengharmoniskan dan menyatukan program kabupaten, provinsi dan pusat. Artinya yang terlihat selama ini, dimana kurang harmonisme antara gubernur dan bupati akan dikikis dengan menyatakan program demi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Buleleng” terangnya.”Kemajuan Buleleng kedepan, menurut Sukrawan perlunya pembangunan infrastruktur yang memadai serta investasi” ujar Dewa Sukrawan menambahkan
Terkait dengan program JKBM terintegrasi ke JKN, secara tegas Sukrawan menyatakan sepanjang masyarakat yang kurang mampu belum secara keseluruhan menerima JKN, maka JKBM ini tetap diberlakukan.”Pelayanan kesehatan ini sangat penting diperhatikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Untuk sementara ini belum semua kesehatan nasional bisa terakomodir dimasyarakat, sehingga JKBM ini masih tetap dibutuhkan” tandasnya. GS-MB