gita-wirjawan-mundur-dari-mendag

Jakarta (Metrobali.com)-

Lembaga riset Pusat Data Bersatu menyatakan salah satu peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Gita Wirjawan, semakin populer berdasarkan tingkat popularitasnya yang mencapai 66,5 persen.

Dalam survei terakhir yang digelar 7-10 Februari 2014, lembaga riset itu mencatat peningkatan popularitas Gita yang cukup signifikan sejak September 2013 hingga Februari 2014, yakni mencapai 30,7 persen.

“Gita itu dulu (sekitar September 2013) popularitasnya hanya 35,8 persen, lalu pada November 2013 naik menjadi 47,7 persen. Sekarang jadi tinggi sekali sampai 66,5 persen,” kata Peneliti PDB Didik J Racbini dalam paparan bertajuk “Publikasi Hasil Survei Serial PDB: Indonesia Mencari Pemimpin” di Jakarta, Jumat (21/2).

Menurut Didik, popularitas mantan Menteri Perdagangan itu disebabkan oleh aktifnya Gita di media sosial. Selain itu, pengunduran diri Gita dari jabatan Menteri perdagangan pada akhir Januari lalu juga mendongkrak popularitasnya.

“Mundur (dari jabatan Mendag) kemarin itu ya hasilnya itu (popularitas tinggi),” ujarnya.

Kendati peningkatan popularitasnya tinggi, jika dibandingkan dengan tokoh lain yang masuk prediksi bursa capres, popularitas Gita masih rendah.

Dalam survei tersebut, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih menempati posisi puncak dalam kategori tokoh yang paling populer.

Paling populer Popularitas Jokowi mencapai 98,2 persen, disusul oleh Megawati Soekarnoputri dengan 98 persen dan Rhoma Irama serta Jusuf Kalla dengan angka sama yakni 97,5 persen.

Sementara itu popularitas Prabowo Subianto mencapai 96,7 persen, Wiranto 96 persen, Aburizal Bakrie 95,7 persen, Hatta Radjasa 94 persen, Dahlan Iskan 81,4 persen, Hidayat Nurwahid 80,2 persen, Mahfud MD 79,8 persen, Chairul Tanjung 72,1 persen, Marzuki Alie 71,6 persen, Gita Wirjawan 66,5 persen, Pramono Edhie Wibowo 54,9 persen dan Anies Baswedan 53,4 persen.

Riset yang dilakukan dengan wawancara melalui telepon (telepolling) itu mengambil sampel sebanyak 1.200 responden dari 15 kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Banjarmasin, Mataram, Ambon dan Jayapura.

Responden dipilih secara acak dengan “margin of error” kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. AN-MB