Foto: Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Ir. H. M. Idris Laena, M.H., di sela-sela acara ToT Empat Pilar MPR RI Fraksi Partai Golkar MPR RI di Bali Dynasty Resort, Kuta, Kabupatan Badung, Provinsi Bali, Selasa (14/12/2021).

Badung (Metrobali.com)-

Partai Golkar tampaknya tidak mau ambil pusing dengan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas (tingkat keterpilihan) Ketua Umum Partai Golkar Dr. Ir. H. Airlangga Hartarto, MBA, MTT. IPU masih rendah.

Bahkan Golkar masih sangat optimis Airlangga bisa terpilih sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang. Sebab bagi Golkar survei bukan segalanya melainkan perahu atau kendaraan politik itulah yang paling penting.

“Pak Airlangga punya perahu untuk jadi Presiden RI di 2024. Jadi survei bukan segalanya, perahu yang menjadi penting,” tegas Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Ir. H. M. Idris Laena, M.H., saat ditemui di sela-sela acara Training of Trainers (ToT) Empat Pilar MPR RI Fraksi Partai Golkar MPR RI dengan tema “Penanaman Nilai-Nilai Luhur Pancasila untuk Penguatan di Pemahaman UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika” yang diselenggarakan oleh SOKSI bekerjasama dengan Fraksi Golkar MPR RI di Bali Dynasty Resort, Kuta, Kabupatan Badung, Provinsi Bali, Selasa (14/12/2021).

Walaupun elektabilitasnya masih rendah, yang jelas Airlangga sudah punya perahu sendiri sebagai modal kuat dan bargaining position maju sebagai capres di 2024 walaupun memang Golkar tidak bisa mengusung capres sendiri dan masih memerlukan parpol lain sebagai mitra koalisi. “Kalau survei tinggi tapi tidak punya perahu bagaimana bisa maju?” sindir Idris.

Ia pun membeberkan fakta dan data historis untuk memperkuat argumentasi dan pandangannya bahwa hasil survei elektabilitas bukan segalanya dan juga sebenarnya itu masih bersifat cair serta dinamis tergantung dinamika politik yang ada.

“Banyak pengalaman menunjukkan ketika masih banyak calon, masih banyak wacana elektabilitas (seseorang tokoh) bisa tinggi. Ada calon Gubernur elektabilitasnya sampai 82 persen ketika belum ada lawannya. Tapi ketika sudah ditentukan ada dua poros, tiga poros, maka (elektabilitas) terbagi sudah,” ungkap Anggota DPR RI Dapil Riau II ini.

Tidak ingin jawabnya terkesan mengambang, wakil rakyat dua periode ini langsung blak-blakan saja memberikan contoh riil. “Saya cerita saja deh. Sewaktu zaman Pak Ahok (maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta) elektabilitasnya pernah mencapi 82 persen, paling tinggi surveinya, tapi begitu Anies muncul kan terbagi, bahkan menang Anies. Jadi tidak begitu caranya. Kalau masih wacana biarlah. Tapi kalau sudah ditentukan calon-calonnya lain, ya akan lain lagi,” paparnya.

Sementara saat ditanya peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan, Idris menegaskan belum ada ke arah itu namun segala kemungkinan bisa terjadi. “Kalau koalisi belum, tapi ini kan yang namanya politik itu cair, jadi tergantung juga nanti,” ujarnya.

Namun yang pasti Idris menegaskan sudah waktunya Partai Golkar berkuasa sebagai partai pemenang Pemilu 2024 dan mengantarkan kader terbaik dari yang baik,yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Presiden ke-8 RI pada Pilpres 2024.

“Kemenangan ini bukan hanya kebutuhan organisasi pendiri Golkar seperti SOKSI atau Partai Golkar sendiri. Tapi kemenangan Beringin dan kader terbaik memimpin Indonesia ke depan adalah kebutuhan rakyat Indonesia,” tegasnya lantas mengajak kader SOSKI untuk bersatu padu bekerja keras memenangkan Airlangga Presiden RI di 2024.

Sementara itu acara ToT Empat Pilar MPR RI ini juga dihadiri sejumlah Anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI diantaranya A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H.,M.Kn., (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi yang juga merupakan Ketua Harian Depinas SOKSI sekaligus Ketua Depidar SOKSI Bali. Hadir pula dari Anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI yakni Dr. H.A. Mujib Rohmat, M.H., dan Ir. Sari Yuliati, S.H., serta narasumber lainnya yakni akademisi Prof. Dr. I Wayan Windia,SH.,M.Si., Putu Ronny Angga, S.Pd.,M.Pd., dan Agung Weda dari Ketua Petani Muda Keren.

ToT Empat Pilar MPR RI ini melibatkan peserta dari kalangan SOKZI Z yang merupakan kader dan tunas muda SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Bali. SOKSI sendiri merupakan salah satu ormas pendiri Partai Golkar dan merupakan organisasi pencetak kader Partai Golkar. (wid)