ilustrasi. Survei BI: Konsumen Bali Tetap Yakin di Juni 2024, IKK Capai 140,0

Denpasar (Metrobali.com)

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2024 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Bali tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali yang tercatat sebesar 140,00, stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 140,08 dan tetap berada pada level optimis (indeks > 100).

Optimisme konsumen di Bali pada Juni 2024 didorong oleh stabilitas harga, khususnya bahan makanan, di tengah periode panen hortikultura. Di sisi lain, IKK nasional tercatat sebesar 123,3, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 125,2, namun masih tetap berada pada level optimis.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa keyakinan konsumen di Bali pada Juni 2024 tetap optimis. Hal ini ditopang oleh peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat dari 146,33 menjadi 148,50 (1,48% mtm). Peningkatan IEK ini terutama didorong oleh Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang tumbuh 2,33% (mtm) menjadi 154,0 dan Indeks Ekspektasi Penghasilan yang tumbuh 3,14% (mtm) menjadi 148,0.

Namun, keyakinan konsumen sedikit tertahan oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) yang melambat 1,74% mtm dari 133,83 menjadi 131,50. Penurunan ini disebabkan oleh Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu yang turun 1,78% (mtm) menjadi 138,0, serta indeks konsumsi barang tahan lama yang turun 6,10% (mtm) menjadi 115,00. Meskipun demikian, secara umum capaian tersebut masih berada pada zona optimis.

Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang diharapkan dapat mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga, investasi, produktivitas, dan daya saing. Ini membuka peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. Namun, langkah-langkah untuk menjaga daya beli masyarakat tetap diperlukan.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat untuk mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang target 2,5%±1%.(rls)