Foto: Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (kiri) bersama Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra (kanan), Sabtu (17/4/2021).

Gianyar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) mengapresiasi kepemimpinan Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra yang menunjukkan keberanian di tengah masa pandemi Covid-19 tetap mampu melakukan pembangunan fisik demi pemulihan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi Pasar Seni Sukawati.

“Saya apresiasi Bupati Gianyar terus berbenah di tengah pandemi dengan mampu membangun pasar seni di masa pandemi. Ini adalah keberanian pemimpin membangun di masa pandemi,” kata Rai Wirajaya di sela-sela melaksanakan kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat Door to Door dengan tema “Kebijakan Stimulus OJK dalam Menghadapi Covid-19, di Kabupaten Gianyar, Sabtu (17/4/2021).

Rai Wirajaya menjelaskan pembangunan Pasar Seni Sukawati ini merupakan keberanian Bupati Gianyar di situasi pandemi Covid-19 ini dalam mengambil sikap untuk memperbaiki dan revitalisasi pasar seni terbesar di Bali dan menjadi ikon Bali ini.

“Kalau menurut saya pemimpin di dalam situasi seperti saat ini mereka berani dan sudah menyiapkan PAD yang rutin didapatkan setiap tahun untuk membangun pasar. Ini menjadi momentum untuk diingat sampai anak cucu bahwa dalam masa susah Bupati Gianyar bisa membangun apalagi sudah normal,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

Rai Wirajaya mengatakan pemimpin yang membangun dalam situasi normal tidak akan menjadi fenomenal beda halnya seperti Bupati Gianyar Agus Mahayastra yang berani dan sukses membangun di masa pandemi.

Terlebih revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini akan membantu masyarakat untuk bangkit, memulihkan perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini. “Dan ini membuat gianyar menjadi ikon untuk kebangkitan ekonomi di Bali ini,” tegas Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan ini.

Dikatakan Pemerintah Kabupaten Gianyar sudah mengusulkan Pasar Seni Sukawati menjadi pusat pasar seni dan menjadi ikon pasar seninya Bali. “Pasar seni ini memulihkan seni dalam hal kerajinan tangan yang dulunya terkenal hanya di wilayah Kabupaten Gianyar,” kata Rai Wirajaya.

Bagi Anggota DPR RI tiga periode ini, revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini momentum yang dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian di Gianyar serta membangkitkan pasar seni yang eksistensinya terancam dengan menjamurnya pasar oleh-oleh.

“Kemarin semakin banyaknya pasar oleh-oleh dan sekarang dengan revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini saatnya bagaimana membangun sebuah gedung yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat dan bersama-sama untuk membangun perekonomian itu sendiri,” pungkas politisi senior PDI Perjuangan asal Peguyangan, Denpasar ini.

Sementara itu Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra menegaskan Gianyar tidak mau menyerah dengan kondisi pandemi. “Sebagai Bupati, saya sudah lakukan hal maksimal demi Gianyar bangkit, dan dalam situasi pandemi, terpuruk kami bisa membangun, membuat masyarakat Gianyar bangga salah satunya dengan revitalisasi Pasar Seni Sukawati,” terang Bupati Agus Mahayastra.

Ia mengatakan bahwa kondisi Pasar Sukawati blok A dan blok B sudah selesai pengerjaannya dan siap dioperasionalkan. Sedangkan Pasar Sukawati Blok C masih dalam proses pengerjaan.

Untuk Blok C ditargetkan rampung Desember 2021. Nantinya peresmiannya dijadwalkan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Presiden berjanji akan datang ketika Pasar Sukawati Blok C sudah siap diresmikan,” ungkap Agus Mahayastra yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar ini.

Pembangunan Pasar Sukawati merupakan bagian program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dikatakan pelaksanaan pembangunan Pasar Sukawati Blok A dan B merupakan bagian pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Ia juga menyampaikan jika bangunan Pasar Sukawati Blok A dan Blok B dilengkapi dua bangunan utama yang dilengkapi dengan ornamen Bali.

“Kami harapkan revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini menggeliatkan perekonomian dan mengembalikan kejayaan pasar seni,” pungkas Agus Mahayastra. (wid)