Denpasar (Metrobali.com)-

Suka Duka Pemuda Denpasar 1964 merasa terpanggil untuk turut peduli terhadap kebersihan dan keindahan Kota Denpasar. Untuk itu Suka Duka Pemuda Denpasar 1964 turut mengusulkan beberapa langkah konkrit dan efektif diantaranya menginventarisir kelemahan pelaksanaan perda, menghidupkan rasa jengah, memanfaatkan lembaga banjar dan mengadakan pendekatan terhadap para pengusaha. Walaupun umur rata-rata anggota Suka Duka Pemuda Denpasar 1964 sudah uzur, tetapi semangat mereka masih cukup tinggi.  Demikian terungkap saat  Ketua Suka Duka Pemuda Denpasar 1964   AA Ngurah Pongbersama anggotanya seperti Wayan Dana, Jro Mangku Made Puger saat berudensi dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di ruang kerjanya Senin (30/9).

Menurut Wayan Dana yang juga mantan Bupati Badung tujuan silaturahmi ke Walikota adalah untuk menyampaikan pandangan pandangan yang didasarkan atas pengalaman pada zaman kami yang mungkin bermanfaat bagi penanganan masalah-masalah di Kota Denpasar saat ini.  “Kami merasa terpanggil untuk turut peduli terhadap permasalahan yang dihadapi Kota Denpasar yang saat inimengalami beberapa permasalahan terutama masalah kebersihan. Terlebih lagi kebiasaan masyarakat membuang sampah ke saluran suangai atau got-got masih sangat tinggi,” ujar Drs. Wayan Dana. Perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya menimbulkan lingkungan yang kotor bahkan tidak jarang terlihat pada plank larangan membuang sampah terdapat sampah menumpuk. Sebagai daerah tujuan pariwisata kondisi ini sangat merugikan citra Kota Denpasar. Bahkan gagasan-gagasan untuk mewujudkan Kota Denpasar yang bersih dan indah pelaksanaannya belum maksimal dan memadai. ” Kami berharap ada kesinambungan jati diri antara masa lalu dan masa kini untuk bersama-sama membangun masa depan Kota Denpasar yang lebih baik,”  kata Dana.

Terkait dengan permasalahan keamanan  Drs. Wayan Dana menambahkan masalah keamanan dan ketertiban sangat besar efeknya terhadap kunjungan wisatawan. Untuk itu masalah ini merupakan tanggungjawab bersama dan harus disukseskan sebagai fungsi-fungsi sebagai daerah yang mempunyai “A Magic Name”.

Meski demikian Drs. Wayan Dana juga mengakui berbagai kerberhasilan telah diraih Kota Denpasar dalam menunjang daerah wisata diantaranya penertiban sapi liar, penanganan rabies serta pelestarian pohon-pohon tua seperti pohon asem. “Kami harapkan keberhasilan ini diikuti di berbagai sektor seperti masalah kesehtan, lingkungan dan sebagainya,” harap Drs. Wayan Dana.

Sementara Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Sekda Kota Denpasar AAN. Rai Iswara menyambut baik dan apresiasi maksud kedatangan Suka Duka Pemuda Denpasar 1964 yang peduli terhadap  kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban Kota Denpasar. “Wacana ini memang sangat tepat, tapi cara kita mengatasinya harus kolektif dan komperatif, tidak pemerintah saja, tetapi juga pihak swasta dan masyarakat”, ujar Rai Mantra. Lebih lanjut Rai Mantra menambahkan apa yang dilakukan Suka Duka Pemuda Denpasar 1964  dapat memotivasi yang lainnya untuk melakukan hal serupa demi kemajuan Kota Denpasar. AYS-MB