MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Suhu udara dingin, embun upas mulai muncul di Dieng

Arsip. Sejumlah pengunjung menyempatkan diri menyaksikan matahari terbit dari salah satu puncak Dataran Tinggi Dieng yakni Bukit Sekuter, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (5/8/2017). (ANTARA News/Anom Prihantoro)

Banjarnegara (Metrobali.com)-
Embun upas atau bunga es (frost) mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng khususnya Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang diperkirakan akibat dinginnya suhu udara di daerah itu.

“Dini hari tadi embun upasnya terlihat cukup tebal, kemarin masih tipis. Tadi malam suhunya terasa sangat dingin, saya tidak sempat melihat termometer tapi mungkin sampai di bawah minus lima derajat Celcius,” kata salah seorang warga Dieng Kulon, Alif Faozi di Banjarnegara, Jumat.

Menurut dia, munculnya embun upas sulit diprediksi karena sangat tergantung pada suhu udara di Dataran Tinggi Dieng.

Dia mencontohkan sebelum embun upas muncul pada Jumat (6/7) dini hari, suhu udara pada Kamis (5/7) sore terasa sangat dingin dan malam harinya makin dingin.

“Kalau sore ini terasa seperti biasa, suhu udara sekitar 16 derajat Celcius. Mungkin nanti malam embun upasnya tidak muncul, kalaupun muncul mungkin tipis,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa itu.

Ia mengakui munculnya embun upas merupakan fenomena menarik bagi wisatawan karena seolah Dataran Tinggi Dieng diselimuti salju.

Akan tetapi, kata dia, embun upas merusak tanaman kentang yang banyak dibudidayakan petani di Dataran Tinggi Dieng. Bahkan, tanaman kentang yang terkena embun upas akan mengering dan bisa mati.

“Seperti sore ini, banyak tanaman kentang yang mengering akibat terkena embun upas yang muncul tadi malam hingga Jumat dini hari,” katanya.

Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengakui jika embun upas mulai muncul dalam beberapa hari terakhir namun masih tipis dan tidak luas.

Akan tetapi, kata dia, embun upas yang muncul pada Jumat (6/7) dini hari cukup luas dan areal tanaman kentang yang terkena terlihat putih semua seperti tertutup bunga es.

“Tadi pagi, suhu udara di bawah 0 (nol) derajat Celcius, mungkin sekitar minus lima derajat Celcius,” katanya,

Ia memperkirakan luas lahan tanaman kentang yang terkena embun upas sekitar 30 hektare dan tanamannya bisa rusak.

“Kalau tanaman kentang dengan umur di bawah 60 hari, ada kemungkinan akan puso. Daun tanaman kentang bakal menguning seperti terbakar,” katanya.  Sumber : Antara