Buleleng, (Metrobali.com)

Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng nomor urut 1 yang diusung KIM Plus yakni I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana saat berdialog dengan warga masyarakat Desa Bestala, Kecamatan Banjar, Buleleng menjadi terenyuh saat mendapat pertanyaan terkait dengan insentif guru.

Dalam dialog itu, salah satu warga menyampaikan mengenai perbedaan insentif yang terjadi di Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Badung. Karena sebelumnya, warga tersebut pernah bertugas di Bali Selatan.

Katanya, di Badung guru mendapatkan insentif yang nominalnya mendekati Rp 2 juta. Sedangkan di Buleleng, malah tidak ada insentif kepada guru selaku tenaga pendidik disekolah.

Berangkat dari hal inilah, dengan tanpa tedeng aling-aling lagi, Cabup Sugawa Korry secara tegas menyatakan bahwa jika dirinya terpilih dan memenangkan Pilkada Buleleng, maka guru di Buleleng diberikan insentif sebesar Rp 1,5 juta.

“Oleh karena semua guru, baik SD dan SMP kewenangan kabupaten, maka kami perjuangkan insentif untuk guru, yakni sebesar Rp 1,5 juta. Masak Buleleng insentif guru Rp 0 ?,” kata Sugawa Korry heran.

Pernyataan tegas yang disampaikannya itu, merupakan sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan, sehingga berjanji akan memberikan insentif kepada guru. Dimana janji ini disampaikan Sugawa Korry pada Minggu (6/10/2024) di Desa Bestala, Kecamatan Seririt.

Tampak hadir diajang dialog ini, selain warga masyarakat setempat dan sekitarnya, juga hadir beberapa anggota DPRD Buleleng yaitu I Ketut Susila Umbara, Made Jayadi Asmara, dan I Ketut Hermawan.

Lebih lanjut calon Bupati Buleleng nomor urut 1 itu mengatakan bahwa untuk insentif kepada guru akan dianggarkan dalam APBD Buleleng. Pihaknya pun akan mencoba menutup semua kebocoran dana dengan sistem online, sehingga pemberian insentif guru dapat terlaksana.

“Kalau tidak full online, itu membuka celah negosiasi. Kami tidak boleh tuduh orang, tapi kalau sistem itu tidak full online, ada potensi negosiasi,” lanjutnya.

Sugawa Korry menyampaikan pihaknya akan menata tenaga kontrak, utamanya di bidang tenaga kependidikan. Nantinya, mereka akan ditata aspek pemanfaatannya menuju masa depan lebih baik.

“Kami tidak akan berhentikan (tenaga kontrak), tapi kami berusaha tidak menambah, tapi memanfaatkan mereka ke arah bermanfaat,” pungkasnya. GS