Sugawa Korry Apresiasi Terobosan dan Gagasan BEM Unud Adu Ide Gagasan Parpol Terwujud, Golkar Tampil Cemerlang, 3 Parpol “Kalah WO”
Foto: Ketua DPD Partai Golkar Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry dan pengurus DPD Golkar Bali M. Kadafi S.H..M.H., berfoto bersama perserta kegiatan Simakrama Pemilu yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) di Gedung Juang Unud pada Sabtu 30 September 2023.
Denpasar (Metrobali.com)-
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) berhasil mewujudkan gagasan dan terobosan bagi parpol peserta Pemilu 2024 untuk adu ide dan gagasan melalui kegiatan Simakrama Pemilu di Gedung Juang Unud pada Sabtu 30 September 2023.
Pada tahap pertama Simakrama Pemilu ini BEM Unud mengundang 4 partai politik yakni NasDem, Golkar, Hanura dan PKS dan dihadiri jajaran BEM Unud, sejumlah BEM dari berbagai perguruan tinggi di Bali dan mahasiswa berbagai fakultas di Unud dengan total perserta sekitar 150 orang.
Dalam sambutannya Ketua BEM Unud Putu Bagus Padmanegara, menyampaikan bahwa bersyukur langkah awal ini terwujud dan dihadiri secara antusias oleh kalangan BEM dari berbagai perguruan tinggi dan mahasiswa Unud dan sangat menyayangkan hanya Partai Golkar yang hadir, sedangkan partai NasDem, Hanura dan PKS tidak hadir dengan berbagai alasan, bahkan ada yang menginformasikan 1 jam sebelum acara dimulai menyatakan tidak bisa hadir.
Walaupun begitu, kehadiran langsung Ketua DPD Partai Golkar Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry dan pengurus DPD Golkar Bali M. Kadafi S.H..M.H., yang notabene mantan aktivis dan alumni Unud tidak mengurangi kualitas diskusi yang dipandu Riski Dimas Tio sebagai moderator dan diikuti secara antusias oleh peserta.
Dr. Dewa Gede Wirangga Selangga mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unud, menyambut baik program BEM Unud ini, karena sbg mahasiswa, universitas sebagai lembaga ilmiah dan pendidikan mengharapkan ilmu pengetahuan yang diraih dipadukan dengan fenomena dan praktik-praktik dalam dunia nyata, termasuk di bidang politik. Program ini diharapkan terus dievaluasi dan disempurnakan.
Sugawa Korry dalam paparannya menjelaskan bahwa partai Golkar yang pada awalnya disebut dengna Sekber Golkar, lahir dan dilahirkan 20 Oktober 1964 oleh berbagai komponen masyarakat pada saat itu dan diharapkan berperan untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa.
Pada saat itu, kondisi bangsa dalam keadaan terancam akibat dari tarik menarik kekuatan ekstrim kiri dan ekstrim kanan. “Puji syukur Sekber Golkar berhasil menjaga eksistensi bangsa Indonesia pada saat itu, untuk selanjutnya membangun bangsa tahap demi tahap,” terang Sugawa Korry.
Ketika kondisi Partai Golkar dalam keadan paling terpuruk pun, yaitu pada saat lahirnya reformasi, Partai Golkar tetap komit mengawal bangsa ini dengna mewujudkan aspek regulasi/undang-undang yang berkenaan dengan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie dan anggota-anggota parlemen Partai Golkar.
Begitu juga halnya, pada saat bangsa ini mengalami tantangan berat mengatasi pandemi Covid-19, kata Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini, Partai Golkar melalui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dg seluruh jajaran kader, pemerintah dan masyarakat menyelamatkan dari keterpurukan.
“Ke depan, Partai Golkar berharap kita semua bersatu untuk atasi middle income trap/ jebakan pendapatan menengah dan memaksimalkan bonus demografi untuk menuju negara maju. Khusus untuk Bali, Partai Golkar mengajak untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Bali secara adil dan merata, dengan tetap menjaga kearifan lokal, yaitu nilai-nilai adiluhung budaya Bali,” pungkas Sugawa Korry yang pada Pileg 2024 maju tarung sebagai caleg Golkar ke DPR RI Dapil Bali dengan nomor urut 1.
Pengurus DPD Golkar Bali M. Kadafi S.H..M.H., dalam kesempatan pemaparan berikutnya menjelaskan dirinya sebagai aktivis pada saat reformasi adalah orang yang paling getol mendemo Golkar.
“Tapi saat ini, saya adalah orang yang mencintai Golkar, karena setelah saya mendalami, di tubuh Partai Golkar bersemi semangat sebagai partai terbuka, tidak ada pemilik saham mayoritas, selalu mendorong kadernya untuk meningkat kualitas sDM dan demokratis,” terang Kadafi.
“Kedepan saya betharap di Bali ini, terwujud keseimbangan kekuatan sosial politik, sehingga yang dikedepankan adalah adu ide dan gagasan, terwujudkan kontrol sosial politik sehat dan berimbang dan tidak ada mayoritas tunggal sehingga kualitas SDM menjadi syarat utama,” pugnkas Kadafi.
Pada sesi diskusi, direspon dengan berbagai pertanyaan dan pernyataan kritis dari para mahasiswa dan diskusi berjalan dengan penuh kekerabatan dan kaidah-kaidah ilmiah. Acara diakhiri dengan penyerahan empat buah buku kajian dan pokok-pokok pikiran Golkar Bali yang disusun berdasarkan webinar, dan forum diskusi grup. Empat buki tersebut yakni Strategi Pembangunan Ekonomi Bali Pasca Covid-19; Pokok-Pokok Pikiran Tentang Usulan Revisi Perda Desa Adat; Usulan Revisi Undang-Undang Perimbangan Keuangan; dan Pembinaan Petani Bali. (dan)