SUDIRTA SUMIATI DI SERAYA BARAT

Karangasem, (Metrobali.com) –

Walaupun kesannya pilkada langsung sangat mahal dan menguras uang, kader-kader PDIP dan relawan yang mendukung paket Sudirta-Sumiati bertekad memenangkan calonnya secara gotong royong. Semangat yang dipopulerkan Bung Karno, di awal perjuangan melawan penjajah, serta awal-awal dibangunnya republik ini. Semangat itu pula yang nampak pada Tim Pemenangan Sudirta-Sumiati, yang dalam waktu pendek bisa berkumpul. Hanya dalam dua hari, secara maraton Tim Pemenangan mengantarkan Sudirta-Sumiati bertemu dengan kader dan relawan di 7 kecamatan, terdiri dari pengurus partai sampai ke anak ranting serta relawan-relawan dari Forum Teruna Teruni, Forum Perempuan, Forum Kepala Dusun, Relawan KORdEM, Yayasan Bunda Luh Ronce, serta Relawan Sumiati Centre.

                Dan setelah mendaftar ke KPU Karangasem, Selasa (28/7) lalu, Tim Pemenangan  langsung mengagendakan pasangan Sudirta-Sumiati turun ke seluruh kecamatan di Karangasem. Jumat (31/7) di Kec. Manggis, Bebandem,Karangasem, Sabtu (1/8) di Kec. Rendang, Selat, Sidemen, Minggu (2/8) di Kec. Abang, dan dalam waktu dekat di Kec. Kubu.

                Acara dimaksudkan untuk memanaskan mesin partai, sekaligus perkenalan dengan kandidat pemimpin Karangasem 2015 ini, kata Wayan Sutena dan Wayan Sumatera, masing-masing Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Sudirta-Sumiati. Nampak hadir juga Wakil Ketua DPD PDIP Komang Oka Antara, Kadek Darmini yang kini anggota DPRD Bali, dan beberapa anggota DPRD Karangasem Fraksi PDIP seperti Nyoman Winata, Wayan Suastika, Wayan Geden, Kadek Wirta, Komang Sudanta.

                Diluar dugaan, massa yang awalnya dibatasi 300 orang per kecamatan,  saking tingginya semangat kader serta relawan non-kader, di Kec. Selat hadir 600 orang, dan di Kec. Abang hadir 850, termasuk Kepala-kepala Dusun yang tergabung dalam Forum Kelihan Banjar Dinas/Kepala Lingkungan Kecamatan Abang, Ketua dan Pengurus Forum Teruna Teruni Kecamatan Abang, Ketua dan Pengurus Forum Perempuan Kecamatan Abang, dan Relawan dari KORdEM serta Yayasan Bunda Luh Ronce. Mereka benar-benar ingin ketemu Wayan Sudirta yang sering mereka lihat di televisi, menjenguk orang cacat sembari memberi bantuan dan motivasi untuk berjuang hidup, serta Made Sumiati, Srikandi Karangasem di DPRD Bali selama dua periode.

                Berbagai problem pun terlontar di tiap forum roadshow  tersebut. Diantaranya masalah kebijakan perekonomian yang selama ini dirasakan kurang memihak rakyat kecil, masalah rekrutmen PNS yang kurang transparan, masalah pengangguran anak putus sekolah serta lapangan kerja yang sangat terbatas, dan lain-lain.

                Soal rekrutmen PNS, Sudirta menjamin bila Sudirta-Sumiati terpilih, tidak akan ada lagi pungutan liar dalam rekrutmen PNS. Demikian juga soal-soal yang terkait promosi dan mutasi, dia pastikan birokrasi akan dibangun menjadi profesional, bukan alat politik bupati dan wakil bupati, disertai kesejahteraan birokrasi yang ia upayakan dicukupkan.

                Soal tenaga kerja, bekerjasama dengan Forum Teruna Teruni dan pihak donatur yang telah siap, Sudirta menyiapkan kursus gratis bahasa asing, kursus gratis mengemudi dan komputer, disertai penyaluran tenaga kerjanya bila sudah memiliki keterampilan. ”Sudah ada yang membantu guru bahasa asing secara gratis, dan mau datang ke banjar-banjar untuk memberikan kursus gratis. Silakan daftar,” kata Sudirta, menunjuk Made Ananta Husada, Ketua Forum Teruna Teruni Sektor II Kec. Karangasem.

                Sudirta menyiapkan anggarannya, dari saku pribadinya, atas nama Yayasan Bunda Luh Ronce, yang selama ini dikenal peduli pada orang miskin, penderita cacat permanen, lumpuh, buta, kelainan jiwa, dan sejenisnya.

                ”Bila menjadi Bupati, program ini tentu bisa menjangkau lebih banyak, karena bupati punya APBD dan aparat sampai ke dusun-dusun. Kalau Sudirta-Sumiati yang memimpin Karangasem, dipastikan program-program Sudirta dan KORdEM serta Yayasan Bunda Luh Ronce, akan dijadikan program daerah,” kata Sudirta, sembari mengajak generasi muda dan Teruna Teruni menjadi lebih semangat untuk belajar dan bekerja.

                Bersatunya eksponen partai, eksponen Kelihan Banjar Dinas, Forum Perempuan, Forum Teruna-Teruni, Relawan Sudirta dari KORdEM dan Yayasan Bunda Luh Ronce, dan relawan dari Sumiaticenter, memperlihatkan kegotongroyongan yang luar biasa. Wajah-wajah mereka membuktikan, uang bukanlah segala-galanya dalam perjuangan. PS-MB