tambun Wayan lantangKatik

Foto: Ketut Tambun memperlihatkan tumor

di ketiak kirinya kepada Wayan Sudirta

Karangasem (Metrobali.com)-

Membuktikan bahwa program kesehatannya bukan sekadar untuk pencitraan,  bakal calon bupati Karangasem Wayan Sudirta selaku pendiri KORdEM dan Yayasan Bunda Luh Ronce bukan sekadar pencitraan, Senin (29/6) Sudirta turun langsung menjemput Ketut Tambun (60), warga Dusun Lantangkatik Desa Telagatawang Kec. Sidemen, Kabupaten Karangasem. Sudirta langsung mengantarkan dan mendampinginya ke RS Klungkung untuk menjalani operasi tumor yang tumbuh di ketiak kirinya. Dijadualkan hari ini, Tambun sudah dioperasi. Sebelumnya, Ketua KORdEM Kec. Sidemen, Ketut ”Nyelem” Sulendra yang juga Relawan Wayan Sudirta, membantu pengurusan surat-surat yang dibutuhkan, agar Tambun bisa gratis untuk seluruh beaya operasi maupun opname di RS.
Perbekel Desa Telagatawang, Nyoman Sukarma, yang ikut mendampingi Tambun di RS, mengapresiasi program Sudirta, yang disebutnya memang sudah melakukan program itu selama menjadi Anggota DPD RI 2004-2014.  Diantara yang dilakukannya adalah mendampingi belasan penderita kulit bersisik dan lumpuh layu, langsung ke rumah sakit dan mendapat pengobatan gratis dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
”Kami yakin, warga Karangasem yang sakit dan sangat miskin bisa mendapat pelayanan sebaik Pak Tambun ini bila Pak Wayan Sudirta menjadi Bupati Karangasem. Bupati punya aparat dan anggaran untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Kalau bupatinya peduli, tinggal bagaimana memerintahkan aparatnya agar rakyat terlayani, karena birokrasi itu digaji  untuk melayani  masyarakat,” katanya.
Tambun diketahui mengidap tumor ketika Sudirta menjenguk para warga penderita berbagai cacat di beberapa dusun seluruh kecamatan di Kabupaten Karangasem sebulan lalu. Lelaki yang tinggal di rumah gedek ini mengaku sudah 15 tahun lebih mengidap tumor di ketiak kirinya dan sudah putus harapan untuk berobat, karena hidupnya sangat susah. Untuk makan sehari-hari pun ia susah.
Di Dusun Juntal Kaja Desa Kubu, ada Meme Solas (65) yang sudah 10 tahun buta, dan sedang diurus surat-suratnya oleh Relawan Wayan Sudirta, agar bisa diperiksakan ke Rumah Sakit, untuk dicek apakah mungkin dioperasi. Sebab, Meme Solas mengaku samar-samar masih bisa melihat ”pancaran” sinar matahari, walaupun sudah 10 tahun buta.
”Relawan kami sedang menguruskan surat-suratnya, agar Meme Solas bisa mendapat pengobatan gratis. Sebab ternyata  dia  tidak punya KTP, tidak punya JKBM, tidak punya kartu keluarga. Bila suratnya sudah lengkap, kami akan dampingi untuk periksa di rumah sakit. Tentu, kalau dipercaya menjadi bupati, program pelayanan warga yang sangat miskin ini akan kami jalankan, dengan mengefektifkan aparat di dinas dan instansi terkait. Jangan sampai warga miskin tidak terlayani karena tidak ada keluarga yang mengurus atau mendampingi,  walaupun pemerintah menyiapkan program pengobatan gratis,” jelas Sudirta.
Selain mendampingi Ketut Tambun, Sudirta menyempatkan membesuk Komang Suartama (17), warga Dusun Guminten Desa Sidemen yang diurus oleh Relawan Sudirta untuk operasi hernia. Selanjutnya, memperhatikan saran Perbekel Desa Telagatawang agar warganya yang opname dijenguk juga, Sudirta pun menjenguk Ketut Simpen (50) dan Ni Putu Nara Ratih (12) keduanya warga Dusun Guminten Desa Telagatawang, Ni Nyoman Cekeg (90) warga Dusun Kebung Kangin Desa Telagatawang yang mengidap hipertensi. Saat menjenguk di Sal F, Sudirta berdialog dengan dua ibu yang mengaku menderita diabetes dan memerlukan transfusi darah, yakni Ibu Kalifah dari Desa Kampung Gelgel dan Desa Pesinggahan Kabupaten Klungkung. RED-MB